Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Para ekonom memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) diperkirakan mencatatkan inflasi baik secara bulanan maupun tahunan pada September 2025.
Chief Economist Bank Syariah Indonesia, Banjaran Surya Indrastomo, pada September 2025 diperkirakan mengalami inflasi 2,4% YoY hingga 2,6% YoY, setelah pada Agustus mengalami sebesar 2,31% YoY.
“IHK September 2025 diperkirakan tidak mengalami deflasi (bulanan). Secara musiman, setelah Agustus biasanya kerap mencatat deflasi tipis, September biasanya kembali mencatat inflasi seiring normalisasi konsumsi rumah tangga,” tutur Banjaran kepada Kontan, Selasa (30/9/2025).
Selain itu, harga pangan bergejolak masih berisiko naik, seiring koreksi harga beras, bawang merah, ikan segar, dan minyak goreng yang sebelumnya menjadi pendorong inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatatkan inflasi 3,99% YoY di Agustus 2025.
Baca Juga: Sejumlah Ekonom Proyeksi Neraca Dagang Indonesia di Agustus 2025 Meningkat
Ke depan, Banjaran memperkirakan outlook inflasi hingga akhir 2025 dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah percepatan realisasi belanja APBN di kuartal IV-2025 yang menambah tekanan permintaan agregat.
Lalu risiko pelemahan rupiah yang dapat meningkatkan harga barang impor dan komoditas energi serta gejolak sosial politik domestik yang bisa mengganggu distribusi bahan pokok.
Namun, inflasi inti diperkirakan tetap stabil karena transmisi pelonggaran suku bunga ke konsumsi dan kredit membutuhkan waktu.
“Dengan kondisi tersebut, inflasi 2025 diproyeksikan tetap dalam sasaran BI 2,5±1%, meski volatilitas pangan dan faktor eksternal perlu terus diwaspadai,” ungkapnya.
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Ekonom BCA David Sumual memperkirakan, inflasi akan mencapai 2,57% year non year (YoY), lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 2,31% YoY.
Sementara itu, secara bulanan diperkirakan mencapai 0,13% month to month (MoM), setelah bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,08% MtM.
“Hampir semua bahan pangan harganya cenderung stabil ada kenaikan di daging ayam dan cabe merah, tapi lainnya relatif stabil,” kata David.
Sementara itu, David memproyeksikan inflasi inti akan mencapai 2,21% YoY atau 0.20% MoM, didorong oleh harga emas yang terus naik.
Baca Juga: Bangun PLTSa, Wamen Lingkungan Hidup Minta 3% APBD untuk Logistik Sampah
Selanjutnya: Andalkan Diversifikasi, CNAF Bidik Pembiayaan Baru Rp 9,5 Triliun di 2025
Menarik Dibaca: IHSG Berakhir di Zona Merah, Ditutup Turun 0,77% (30/9)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News