Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi di sepanjang tahun 2022 sebesar 5,51% secara tahunan atawa year on year (YoY). Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan, ini merupakan inflasi tertinggi sejak tahun 2014.
"Inflasi tertinggi sejak 2014, yang pada saat itu terjadi inflasi sebesar 8,36% yoy," ujar Margo, Senin (2/1).
Ada kesamaan cerita terkait capaian inflasi pada tahun 2022 dan tahun 2014. Margo mengatakan, inflasi tinggi pada kedua tahun tersebut didorong oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Mengutip dari Kompas.com, pada 2014, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga BBM premium dari Rp 6.500 per liter menjadi Rp 8.500 per liter. Pun harga solar naik dari Rp 5.500 per liter menjadi Rp 7.500 per liter.
Baca Juga: Lampaui Target BI, Inflasi 2022 Sebesar 5,51% YoY
Sedangkan pada tahun 2022, Presiden Jokowi menaikkan harga BBM bersubsidi Pertalite sebesar 30,72% menjadi Rp 10.000 per liter.
Kemudian harga Pertamax naik 16% menjadi Rp 14.500 per liter, dan harga solar naik 32,04% menjadi Rp 6.800 per liter.
Adapun penyesuaian harga BBM pada 3 September 2022 lalu membuat bensin memberi andil sekitar 1,15% dan solar memberi andil 0,04% terhadap inflasi umum sepanjang 2022.
Baca Juga: Inflasi Desember 2022 Sebesar 0,66% MoM, BPS: Naik Karena Faktor Musiman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News