kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPS: Disparitas Kemiskinan di Perkotaan dan Perdesaan Masih Tinggi


Jumat, 15 Juli 2022 / 14:23 WIB
BPS: Disparitas Kemiskinan di Perkotaan dan Perdesaan Masih Tinggi
ILUSTRASI. Dua warga melintas di kawasan rumah padat penduduk Kebun Melati, Jakarta, Kamis (23/6/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/YU


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, disparitas kemiskinan di perkotaan dan perdesaan masih tinggi. Terlihat pada Maret 2022, kemiskinan di perdesaan mencapai 12,29%, lebih tinggi dari perkotaan yang hanya mencapai 7,50%.

"Kemiskinan di perdesaan itu masih lebih tinggi dari perkotaan, dan itu masih cukup jauh," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam siaran pers yang dipantau secara daring, Jumat (15/7).

Sementara itu, persentase penduduk miskin di perkotaan pada September 2021 sebesar 7,60%, atau turun menjadi 7,50% pada Maret 2022. Sedangkan persentase penduduk miskin di perdesaan pada September 2021 sebesar 12,53%, atau turun menjadi 12,29% pada Maret 2022.

Margo mengatakan, meskipun ada disparitas kemiskinan di perkotaan dan perdesaan, namun apabila dilihat dari trennya, kecepatan penurunan kemiskinan di perdesaan itu lebih cepat daripada di perkotaan. Terlihat pada Maret 2021 yang turun 13,10%, kemudian pada September 2021 juga turun 12,53%, dan terakhir pada Maret 2022 juga mengalami penurunan signifikan kemiskinan di perdesaan sebesar 12,29%.

Baca Juga: BPS: Garis Kemiskinan Meningkat Per Maret 2022

"Jadi upaya-upaya pemerintah yang memajukan desa itu menunjukkan adanya perbaikan dari waktu ke waktu, karena penurunan kemiskinan di perdesaan itu lebih cepat dibandingkan dengan perkotaan," ungkapnya.

Adapun jumlah penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2022 sebanyak 11,82 juta orang, atau mengalami penurunan 0,04 juta orang dari posisi September 2021 yang sebanyak 11,86 juta orang.

Sementara, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin di perdesaan sebanyak 14,34 juta orang , atau mengalami penurunan 0,30 juta orang dari posisi September 2021 sebanyak 11,64 juta orang.

Lebih lanjut Margo mengungkapkan, tingkat kemiskinan di perdesaan sudah kembali ke level sebelum pandemi, sedang kan di perkotaan masih lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi. Tercatat pada Maret 2019, kemiskinan di perdesaan sebesar 12,85%, sedangkan kemiskinan di perkotaan masih lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi yang pada Maret 2019 sebesar 6,69%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×