Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Menyikapi pendanaan jalan tol yang masih minim, pemerintah terus menawarkan berbagai skema pendanaan. Salah satunya dengan Availability Payment yang akan dilakukan untuk pendanaan jalan tol.
Kepala Bidang Investasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Sudiro Roy menyatakan pihaknya tengah menyelesaikan pra kualifikasi Availability Payment jalan tol Serang-Panimbang. Tahun ini ia menyatakan baru jalan tol itu yang akan dilakukan Availability Payment.
Namun dirinya menyatakan tahun depan ada beberapa jalan tol yang akan segera menyusul dilakukan Availability Payment. Jalan tol tersebut yakni, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Suramadu, Jalan Tol Bali dan Jalan Tol Samarinda-Bontang.
"Insya Allah Januari 2018 pra kualifikasi jalan tol tersebut dimulai," kata Roy kepada KONTAN, Minggu (10/9).
Roy bilang proses pra kualifikasi tersebut membutuhkan waktu dua bulan. Setelah itu proses lelang pun bisa dimulai. Ia berharap seluruh proses itu bisa berjalan lancar, sehingga empat jalan tol tersebut bisa segera dimulai konstruksinya.
"Mudah-mudahan akhir tahun depan sudah bisa dimulai konstruksinya," jelasnya.
Terpisah, Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna menyatakan skema Availability Payment diyakini lebih dilirik oleh investor asing ketimbang Build Operate and Transfer (BOT). Dia bilang, meski pendapatan Availability Payment flat sesuai konsesi, namun investor asing lebih merasa terjamin.
"Investor itu kan macam-macam, kalau asing lebih senang yang terjamin ketimbang fluktuatif. Jadi kita sediakan berbagai macam skema untuk menarik investor," kata Herry, Jumat (8/9).
Dirinya menyatakan investor asing dari berbagai negara sudah ada yang melirik Availability Payment. Menurutnya, ke depan akan banyak investor asing yang akan masuk.
"Sudah banyak yang mulai melirik, salah satunya dari Prancis. Mungkin nanti akan ada lagi dari negera lain," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News