kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPJS Watch minta pengawasan potensi fraud di BPJS Kesehatan tak hanya ke faskes


Minggu, 21 Juni 2020 / 21:09 WIB
BPJS Watch minta pengawasan potensi fraud di BPJS Kesehatan tak hanya ke faskes
ILUSTRASI. Kinerja BPJS Kesehatan: Suasana pelayanan di KAntor Cabang BPJS Kesehatan, Pasar Minggu, JAkarta Selatan, Jumat (19/6). BPJS Kesehatan mengklaim bisa melakukan efisiensi pembiayaan sampai Rp 10,5 triliun di tahun 2019. efisiensi biaya paling besar berasal


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

Selain itu ada lagi perlu adanya pengawasan dan penegakan pada hasil pembayaran pajak rokok dari pemerintah daerah yang sebagiannya harus diberikan kepada BPJS Kesehatan.

"Ada yang Pemda tidak bayar ada yang dia bayar tapi tidak full itu juga harus dilakukan pengawasan dan penegakan juga karena ini akan menambah pendapatan BPJS Kesehatan," imbuhnya.

Baca Juga: Sukses jegal kecurangan, BPJS Kesehatan berhasil efisiensi hingga Rp 10,5 triliun

Tak hanya itu para peserta mandiri juga tak lepas dari pengawasan potensi fraud. Timboel menuturkan dari perhitungannya jika 50% peserta mandiri yang berhutang kepada BPJS Kesehatan membayar atau ditagih maka itu juga cukup banyak menambah pendapatan BPJS Kesehatan di tahun ini.

"Maret 2020 utang iuran peserta mandiri kalau ditagih 50% nya, ditambah pajak rokok lalu tambahan dari badan usaha semua udah surplus BPJS kesehatan tahun ini," ujarnya.

Mengenai data peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) perlu ada Sinergi dari BPJS Kesehatan dengan BPJS Ketenagakerjaan mengenai data dari peserta.

Baca Juga: Ternyata, peserta BPJS Kesehatan yang terkena PHK bisa masuk penerima bantuan iuran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×