Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pencapaian dana kelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK) tahun ini telah melebihi dari target awal. Sebelumnya BPJS-TK menargetkan pencapaian dana kelola sebesar Rp 297 triliun. Sementara per November 2017, BPJS-TK telah mencatat pencapaian dana hingga Rp 305 triliun.
Salah satu faktor pencapaian itu disebabkan karena adanya kenaikan iuran peserta aktif BPJS-TK. Saat ini, perusahaan itu mencatatkan peningkatan pada peserta aktif menjadi 25,4 juta per November 2017. Angka itu melebihi dari target yang dicanangkan di awal 2017 yakni 25,2 juta peserta aktif.
Adapun terkait hasil investasi sampai akhir tahun 2017 ditargetkan Rp 24,84 triliun. Per November 2017, realisasi hasil investasi telah mencapai 97,5% dari target dengan angka Rp 24.48 triliun. Sementara itu, data peserta yang keluar dari BPJS-TK per November mencapai 15 juta.
Direktur Utama BPJS TK, Agus Susanto mengatakan, tidak semua peserta yang keluar karena alasan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Umumnya, penyebab peserta aktif BPJS-TK keluar disebabkan oleh mereka yang masa kerjanya sebagai tenaga kerja di jasa konstruksi selesai. "Hampir 50% karena kontrak jasa konstruksi habis," kata Agus pada Kamis (14/12).
Untuk menggenjot kinerja, BPJS-TK meluncurkan aplikasi digital yang disinergikan dengan agen BPJS-TK bertajuk Penggerak Jaminan Sosial (Perisai) pada tiga minggu lalu. Dengan 50 agen Perisai yang aktif menyosialisasikan BPJS TK, terhitung sejak pagi tadi, aplikasi itu meningkatkan sebesar 3 ribu peserta aktif.
Selain melalui aplikasi, upaya BPJS-TK untuk menjangkau pelaku ekonomi digital yakni dengan bekerja sama dengan pelaku ekonomi digital seperti Tokopedia, Pasarpolis.com, Go-Jek, Grab, dan perusahaan lainnya.
Portfolio investasi
Untuk portofolio investasi, BPJS-TK saat ini paling banyak berada di surat utang (62%), deposito (12%), saham (14%), dan reksadana (8%). Sementara untuk rencana perubahan portofolio investasi tahun depan, Agus belum bisa menjawab secara detil. "Tentu kita akan rebalance sesuai dengan kondisi market yang ada tapi masih dalam koridor peraturan yang ada," ujar Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News