kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,00   -3,02   -0.34%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bos OJK Mahendra Siregar Melihat Ancaman Resesi Global 2023 Nyata


Rabu, 05 Oktober 2022 / 06:23 WIB
Bos OJK Mahendra Siregar Melihat Ancaman Resesi Global 2023 Nyata
ILUSTRASI. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat uji kepatutan dan kelayakan calon Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Komisi XI DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/4/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.


Reporter: kompas.com | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak kebijakan moneter global mengerek suku bunga di tengah ancaman krisis menyebabkan potensi krisis itu kian nyata.

Kekhawatiran pelaku pasar keuangan terhadap krisis global pada 2023 menjadi perhatian Bos Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Bos Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan pandangan mengenai kemungkinan kondisi ekonomi dunia mengalami resesi global. 

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan, resesi global hampir dipastikan akan terjadi. 

"Setidaknya di tahun 2023. Kalau tidak, lebih cepat dari itu," kata dia dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan secara virtual, Senin (3/10/2022). 

Baca Juga: OJK Mengerek Target Penghimpunan Dana

Namun demikian Mahendra menyebutkan, resesi global tersebut belum dapat diprediksi durasi dan besar pengaruhnya terhadap ekonomi Indonesia. 

Di sisi lain, dia menuturkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini dan tahun 2023 masih berada pada kisaran 5%.

"Oleh karena itu, kita harus lihat dua kondisi ini dalam perspektif lengkap," imbuh dia. 

Mahendra menjelaskan, saat ini OJK juga belum dapat memperkirakan seberapa besar kebutuhan kebijakan relaksasi kredit untuk menghadapi situasi tersebut. 

Baca Juga: OJK Berpeluang Memperpanjang Restrukturisasi Covid-19, Tapi..

Namun, OJK dan lembaga jasa keuangan akan tetap menjaga pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan sesuai sasaran yang ditetapkan pemerintah. 

"Sekiranya dalam perkembangan nanti kalau diperlukan kebijakan untuk mencapai sasaran itu akan dirumuskan dan ditetapkan," tutur dia. 

Mahendra optimistis, perkembangan ekonomi Indonesia masih terjadi dalam kondisi yang baik di tengah kondisi global yang berat. 

Ia percaya pertumbuhan dan stabilitas ekonomi Indonesia masih terjaga baik. 

Baca Juga: Wah, OJK Catat 10.000 Pengaduan hingga September 2022

"Optimisme itu saya rasa kita tempatkan di kondisi realistis. Yaitu kita jaga stabilitas dengan baik dan kebijakan serta fasilitas yang dibutuhkan namun waspada dan pahami risiko transmisi dari ekonomi global yang makin berat," tandas dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bos OJK soal Ancaman Resesi Ekonomi 2023", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/10/04/083800726/bos-ojk-soal-ancaman-resesi-ekonomi-2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×