kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bos IMF: Indonesia Jadi Titik Terang Ketika Ekonomi Dunia Memburuk


Rabu, 12 Oktober 2022 / 14:08 WIB
Bos IMF: Indonesia Jadi Titik Terang Ketika Ekonomi Dunia Memburuk
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama dengan Managing Director of The IMF Kristalina Georgieva seudai melakukan pertemuan bilateral di Washington D.C. Amerika Serikat, 11 Oktober 2022. Foto Istimewa/Instagram


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Moneter Internasional (IMF) menyebut Indonesia menjadi titik terang di saat kondisi perekonomian global yang memburuk.

Hal tersebut diungkapkan Direktur IMF Kristalina Georgieva saat bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Selasa (11/10).

Keduanya membahas mendiskusikan perkembangan terkini ekonomi global dan membagi kekhawatiran yang sama terkait kondisi banyak negara karena dunia saat ini memang sedang tidak baik-baik saja.

“Indonesia tetap menjadi titik terang ketika ekonomi global yang memburuk! Diskusi yang luar biasa dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selama Rapat Tahunan, menjelang KTT G20 November,” tutur Kristalina dalam postingan akun Instagramnya @kristalina.georgieva, Selasa (11/10).

Baca Juga: Butuh Dana Besar untuk Transisi Energi, Sri Mulyani Minta Bantuan IMF

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga mengatakan, Kristalina memberikan apresiasi kepada Indonesia yang meraih pertumbuhan tinggi dengan kondisi stabilitas politik dan fundamental ekonomi yang kuat, di tengah kondisi dunia yang berat.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,4% pada kuartal II 2022 dan inflasi yang masih terkendali di level 5,95% pada September lalu menjadi dasarnya.

Indonesia mencatat inflasi sebesar 5,95%pada September 2022 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini di bawah perkiraan pemerintah saat menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang sebesar 6,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×