kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Boediono berkeras situasi 2008 seperti krisis 1998


Jumat, 09 Mei 2014 / 10:38 WIB
Boediono berkeras situasi 2008 seperti krisis 1998
ILUSTRASI. The Fed mempertahankan nada hawkish sampai tahun depan dan menaikkan suku bunga 50 basis poin (bps). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wakil Presiden Boediono bersikeras memberikan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) kepada Bank Century. Menurut Boediono, hal tersebut dilakukan lantaran khawatir jika bank tersebut ditutup maalah akan memberi dampak sistemik dan penutupan bank lainnya seperti yang terjadi saat krisis tahun 1997-1998.

"Intinya adalah terjadi penarikan (dana nasabah-red) yang luar biasa. Itu terjadi karena kepercayaan masyarakat goyah kepada bank," kta Boediono saat bersaksi dalam persidangan kasus Centiry dengan terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Jumat (9/5).

Boediono mengatakan, soal ekonomi global, apa yang terjadi di sudut dunia belahan bumi lain dalam waktu beberapa jam bisa mempengaruhi negara lain. Perubahan satu negara ke negara lain terutama soal keuangan bisa terjadi cepat sekali.

"Indonesia pada bulan Oktober-November sudah masuk dalam krisis global," terang dia.

Lebih lanjut Jaksa KMS A Roni mencecar Boediono ihwal pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP). Diketahui Bank Indonesia lebih memilih memberikan FPJP kepada Bank Century dari pada memberikan Fasilitas Pendanaan Darurat (FPD). Menurut Boediono, saat itu FPD belum beroperasional, sehingga mau tidak mau guna menghindari krisis yang lebih besar seperti yang terjadi pada tahun 1997-1998, dirinya memilih memberikan FPJP.

"FPD pada saat itu belum beroperasional. Pada waktu teleconference dengan Menteri Keuangan jam 11 malam, memang (FPD) belum siap waktu itu. Akhirnya kita memilih apa yang bisa kita lakukan," tambah dia.

Boediono bilang, pada tahun 1997-1998, saat terjadi krisis global total ada 16 bank yang ditutup. Mengacu hal tersebut, pihaknya berkeyakinan pemberian FPJP kepada Century guna mencegah hal itu terulang kembali di Indonesia.

"Januari 1998, diterapkan blanked guarantee dan mulai tenang. Kita ingin jangan sampai ada bank dengan kondisi seperti itu," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×