Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan selama bulan September-Oktober ini beberapa wilayah di Indonesia memasuki musim pancaroba (peralihan musim).
Kondisi ini membuat hujan tidak merata dapat terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat.
Pada masa peralihan musim ini, perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, bahkan fenomena hujan es.
Dikutip dari akun twitter resmi BMKG, berdasarkan informasi prakiraan awal musim hujan tahun 2020, di mana diprediksikan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki periode awal musim hujan mulai akhir bulan Oktober-Nopember 2020.
12. Masyarakat dihimbau agar ttp waspada & berhati-hati terhdp potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll) dan dampak yg dpt ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang& jln licin — Humas_BMKG (@InfoHumasBMKG) September 22, 2020
Baca Juga: BMKG beberkan soal penyebab banjir bandang Sukabumi
Wilayah yang terkena hujan dengan intensitas lebat
BMKG memprediksikan dalam periode sepekan ke depan, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir berpotensi terjadi di beberapa wilayah.
Berikut rinciannya berdasarkan waktunya:
1. Periode 22-24 September 2020:
Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jabar, Jateng, Jatim, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara,Gorontalo, Sulteng ,Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
2. Periode 25-28 September 2020:
Aceh, Sumut,Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kaltara, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sultra, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Baca Juga: Cuaca besok di Jawa dan Bali: Serang, Bandung, dan Denpasar hujan ringan
Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll.
Selain itu juga harus waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.
Baca Juga: Bogor dan Sukabumi banjir, BMKG: Ada 3 faktor pemicu
Banjir bandang di Kabupaten Bogor dan Sukabumi
Sementara itu, pada tanggal 21 September 2020 telah terjadi banjir bandang di wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi yang diakibatkan oleh kejadian hujan lebat. Curah hujan intensitas tinggi hingga 110 mm dalam periode 4 jam yakni pukul 15.00-19.00 WIB teramati di Citeko.
Hujan lebat ini dipicu oleh kondisi atmosfer yang labil dan diperkuat dengan adanya fenomena gelombang Rossby Ekuatorial serta adanya daerah pertemuan angin (konvergensi). Kombinasi dari ketiga fenomena atmosfer ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Jawa Barat.
Terkait kejadian tersebut, BMKG telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem skala waktu 3 jam-an untuk wilayah Jawa Barat sebelum terjadinya banjir bandang pada tanggal 21 September 2020 sebanyak 5 kali mulai dari jam 13.45 WIB hingga 22.50 WIB.
Potensi hujan lebat yang terjadi pada siang/sore di wilayah Bogor tersebut secara tidak langsung dapat meningkatkan potensi luapan air di sekitar daerah aliran sungai Ciliwung, sehingga masyarakat dihimbau untuk mewaspadai potensi genangan.
Selanjutnya: Jakarta diguyur hujan 3 jam, sejumlah ruas jalan Ibu Kota tergenang air
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News