kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.144   56,00   0,35%
  • IDX 7.081   97,33   1,39%
  • KOMPAS100 1.057   16,61   1,60%
  • LQ45 831   13,59   1,66%
  • ISSI 214   2,10   0,99%
  • IDX30 423   7,32   1,76%
  • IDXHIDIV20 510   8,15   1,62%
  • IDX80 120   1,80   1,52%
  • IDXV30 125   0,63   0,51%
  • IDXQ30 141   2,15   1,55%

BMKG tegaskan Indonesia tidak bakal alami gelombang panas, hanya suhu panas


Sabtu, 26 Oktober 2019 / 11:25 WIB
BMKG tegaskan Indonesia tidak bakal alami gelombang panas, hanya suhu panas
ILUSTRASI. Warga menghalau sinar matahari dengan pakaiannya saat melakukan aktivitas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa (22/10/2019).


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Sebagian masyarakat sempat heboh dengan kabar dan cuitan di media sosial yang menyebutkan, Indonesia akan mengalami gelombang panas. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantah kabar itu.

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin mengatakan, Indonesia tidak mungkin mengalami gelombang panas. “Saat ini yang terjadi di Indonesia itu fenomena suhu panas dan bukan gelombang panas, itu berbeda ya,” katanya, Jumat (25/10).

Gelombang panas yang berpotensi mengakibatkan suhu yang ekstrem, Miming menegaskan, tidak akan terjadi di wilayah tropis. Tapi, terjadi di kawasan subtropis atau wilayah lintang.

Baca Juga: BMKG: Hari ini hujan lebat berpotensi turun di Jakarta dan 12 provinsi

“Gelombang panas adalah fenomena yang umumnya terjadi di wilayah lintang (subtropis), dan wilayah Indonesia (tropis) tidak mungkin secara dinamika terjadi gelombang panas,” tegasnya.

Fenomena yang akhir-akhir ini terjadi adalah suhu panas. Suhu panas terjadi sangat kondisional, terkait dan tergantung dengan kondisi berbagai faktor lainnya, seperti kulminasi matahari, cuaca tanpa awan, dan pengaruh arah pola angin.

Sebaliknya, gelombang panas secara global terjadi karena pengaruh kondisi atmosfer wilayah kutub yang bergerak ke arah lintang. “Jadi perlu dibedakan antara gelombang panas yang terjadi di wilayah lintang atas, kemudian di Indonesia kondisinya suhu panas, secara meteorologinya begitu,” ucap Miming.

Baca Juga: Sabar, BMKG bilang, jadwal musim hujan mundur di berbagai wilayah

Sejauh ini, Miming menambahkan, suhu terpanas tercatat di Semarang dan itu pun tidak sampai 40 derajat Celcius, yakni 39 derajat Celcius. Ini sesuai prediksi BMKG, meskipun fenomena ini di Indonesia masih akan terjadi hingga akhir Oktober, suhu panas tertinggi hanya akan mencapai 38-39 derajat Celcius.

Sementara pada November dan Desember, suhu panas tertinggi hanya akan menyentuh level 36 derajat Celcius.

Penulis: Ellyvon Pranita

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG Tegaskan Indonesia Tidak Akan Alami Gelombang Panas"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×