kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BMKG: Suara dentuman misterius bukan dari gempa tektonik


Sabtu, 11 April 2020 / 12:28 WIB
BMKG: Suara dentuman misterius bukan dari gempa tektonik
ILUSTRASI. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati


Sumber: Kompas.com | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) menegaskan, suara detuman yang terdengar di Jakarta dan sejumlah wilayah di Jawa Barat bukan berasal dari gempa tektonik.

"Tapi poinnya adalah bukan dari sumber gempa bumi tektonik itu tidak ada gempa tektonik yang signifikan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada Kompas.com, Sabtu (11/4/).

Dwikorita mengatakan pada Sabtu dini hari ada gempa Selat Sunda. Namun kekuatan gempa yang hanya 2,4 Magnitudo itu seharusnya tak berdampak suara atau getaran.

"Sejak jadi kami cek data itu kan sejak jam 22.00 sekian jadi sudah kita cek ada gempa tapi kekuatannya magnitudonya hanya dua, sekian itu tidak dirasakan oleh manusia," ujarnya.

Baca Juga: Heboh suara dentuman dini hari, PVMBG: Bukan dari Anak Krakatau

"Yang kuat saja yang kekuataanya lebih besar saja tidak mengeluarkan dentuman," imbuh Dwikorita.

Pada Sabtu dini hari sekitar pukul 01.40-03.00 sejumlah warga di Jakarta, Depok, dan Bekasi mendengar dentuman.

Sejumlah warganet di akun Twitter BNPB melaporkan mendengar dentuman tersebut, yang diduga berkaitan dengan meletusnya Gunung Anak Krakatau.

Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menjelaskan, suara dentuman yang ramai dibahas di media sosial bukan berasal dari letusan Gunung Anak Krakatau.

"Saya sudah konfirmasi petugas pos pengamatan, mereka tidak mendengar karena letusannya juga kecil," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Hendra Gunawan saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.

Diketahui, Gunung Anak Krakatau yang berada di Lampung erupsi pada Jumat (10/4/2020) malam sekitar pukul 21.58 WIB.

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional  Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan, tinggi kolom abu yang dikeluarkan Gunung Anak Krakatau berdasarkan laporan yang didapatkannya yakni sekitar 500 meter.

"Untuk letusan pertama sekitar 500 meter, lalu terus meletus sampai pagi tadi. Jam 5-an masih terus ada erupsi," jelas Agus.

Baca Juga: Dentuman berulang-ulang dini hari, warga Bogor dan Depok terbangun

Penulis : Sania Mashabi
Editor : Krisiandi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG: Suara Dentuman Bukan dari Gempa Tektonik".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×