Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mengundang masuk investor asing terutama dari China untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kini tengah menawarkan 81 proyek investasi kepada investor asal China.
Akumulasi nilai proyek yang ditawarkan tersebut mencapai Rp 239 triliun terhadap 27 perusahaan asal Tiongkok.
Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Riyatno mengatakan, ada berbagai sektor investasi yang ditawarkan pemerintah mulai dari industri manufaktur, infrastruktur, pangan, pertanian, pariwisata, kawasan industri dan energi terbarukan.
Baca Juga: Pemerintah Tawarkan 81 Proyek Investasi Rp 239 Triliun ke Pengusaha China
Menurut dia, Indonesia memiliki potensi investasi untuk proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, meliputi infrastruktur dan sarana pendukung, pengembangan kawasan komersial serta berbagai industri pendukung termasuk agro industri.
Indonesia juga siap mengembangkan investasi pariwisata dengan menciptakan kawasan Bali Baru. Proyek tersebut tertuang dalam peta peluang investasi Indonesia.
"Kementerian investasi siap membantu dan mengawal minat investasi mulai dari tahap penjajakan rencana investasi, memberikan layanan konsultasi dan fasilitasi perizinan, menjembatani komunikasi dengan pihak terkait, baik dengan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah hingga akhirnya investasinya terealisasi," kata Riyatno.
Baca Juga: Kondisi Global Tak Menentu, Bahlil Optimistis Investasi Asing Tetap Mendominasi
China menjadi salah satu penanam modal asing terbesar di Indonesia. Pada 2023, China menempati urutan kedua terbesar soal investasi di Indonesia setelah singapura.
Sementara itu, nilai investasi China di Indonesia sebesar US$ 30,2 miliar sejak 2019 hingga kuartal I-2024. Tercatat ada 21.022 proyek kerja sama selama periode tersebut.
Ada lima sektor utama investasi China di Indonesia sejak 2019. Pertama, investasi industri pengolahan logam dasar US$ 12,8 miliar dengan porsi 41% seluruh investasi China di RI.
Kedua, sektor transportasi, pergudangan dan telekomunikasi US$ 7,9 miliar dengan porsi 26%. Ketiga, listrik, gas dan air US$ 2,5 miliar dengan porsi 8%. Keempat, industri kimia, farmasi US$ 2,4 miliar dengan porsi 8%.
Kelima, investasi kawasan industri, perumahan dan perkantoran senilai US$ 2 miliar dengan porsi 7%.
Deputi Sekjen Kadin Indonesia Komite Tiongkok Rahmad Widjaja Sakti bilang, China juga mulai tertarik berinvestasi di hilirisasi pertanian dan perikanan, seperti rumput laut dan tambak ikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News