kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,05   -17,44   -1.89%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BKPM: Proyek Terminal LNG di Bali Akan Jadi Incaran Investor


Senin, 21 Maret 2022 / 11:39 WIB
BKPM: Proyek Terminal LNG di Bali Akan Jadi Incaran Investor
ILUSTRASI. BKPM


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meluncurkan 47 proyek investasi berkelanjutan senilai Rp 155,12 triliun. Ke-47 proyek tersebut tersebar di sejumlah sektor pariwisata, kawasan ekonomi, industri dan infrastruktur.

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan mengungkapkan, dari 47 proyek investasi berkelanjutan tersebut, proyek terminal LNG (Liquified Natural Gas) di Pelabuhan Benoa, Bali, yang dikelola oleh PT Pelindo Energi Logistik (PT PEL) sudah memiliki peminatnya.

Selain itu, proyek tersebut juga menjadi yang paling menarik bagi investor karena opseter nya yang sudah pasti.

“Yang paling menarik ya yang di Bali karena memang dia akan digunakan untuk mensuplai gas bagi kebutuhan pasokan listrik ke Bali dan juga daerah Nusa Tenggara. Selain itu juga ke beberapa lokasi khususnya untuk pembangkit listrik,” ujar Nurul kepada Kontan.co.id, Senin (21/3).

Sebagai informasi, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) melalui PT Pelindo Energi Logistik (PEL) akan mengembangkan terminal gas alam cair atau (LNG) di Pelabuhan Benoa, Bali. Terminal LNG mini ini akan menjadi yang pertama di kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga: Kementerian Investasi Tawarkan 47 Proyek Investasi Senilai Rp 155,12 Triliun

Dengan dibangunnya terminal LNG ini maka wilayah yang sangat membutuhkan listrik khususnya di Indonesia Timur tidak perlu lagi kesulitan dalam mendapatkan gas untuk menghidupkan pembangkit listrik.

Nurul menambahkan, selain proyek terminal LNG di Bali ada juga beberapa proyek yang sudah ditanyakan oleh investor, seperti proyek industri bahan baku paracetamol di Jawa Barat.

“Tapi itu belum bisa saya bilang pasti ya. Kalau level kepastiannya jauh lebih pasti yang di Bali itu,” katanya.

Selain itu dirinya mengatakan, untuk proyek yang ada di Tanjung Lesung dan Morotai partner lokalnya sudah ada, hanya tinggal mencari investornya saja dan terbuka untuk Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×