Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah meluncurkan 69 proyek investasi yang masuk dalam Peta Peluang Investasi (PPI) 2022. Adapun 69 proyek investasi tersebut menyasar 20 kabupaten/kota di 13 provinsi.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia melaporkan, dari 69 proyek investasi yang telah diluncurkan, 16 proyek berhasil laku dan diminati oleh investor dengan total nilai investasi mencapai Rp 53,18 triliun. Namun dirinya tidak memerinci asal investor tersebut.
"Jadi ini pimpinan, ini kita sekarang marketingnya sudah jelas, jadi ke depan ini mau jadi apa. 69 proyek ini yang sudah laku kurang lebih sekitar 16. Jadi kami buat langsung promosi, langsung eksekusi," ujar Bahlil dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (6/2).
Baca Juga: Bahlil Lahadalia Beberkan Alasan Indonesia Jadi Negara Tujuan Investasi Asing
Dari data yang diterima KONTAN, 16 proyek tersebut berasal dari berbagai proyek sektor, mulai dari pariwisata, industri hilirisasi mineral, hingga sektor agrikultur terintegrasi industri pengolahan. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
- Hotel Bintang 4 Resort dan Convention Center di Kabupetan Bangka, Bangka Belitung (Nilai investasi: Rp 307,2 miliar).
- Resort The Deheglia di Kabupaten Morotai, Maluku (Nilai investasi: Rp 127,44 miliar).
- Eco Luxury Hotel Bintang, Kabupaten Pandeglang,Banten (Nilai investasi: Rp 1,75 triliun).
- Industri pengolahan kelapa terintegrasi, Gorontalo (Nilai investasi: Rp 643,83 miliar).
- Terminal dan Regasifikasi LNG di Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar, Bali (Nilai investasi: Rp 1,62 triliun).
- Industri Ekstraksi Aluminium di KI Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara (Nilai investasi: Rp 3,86 triliun).
- Industri Mono Ethylene Glycol (MEG) di KI Tanjung Enin, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan (Nilai investasi: Rp 19,51 triliun).
- Perkebunan pala terintegrasi dengan industri pengolahan hasil perkebunan, di Kabupaten Fak-Fak, Papua Barat (Nilai investasi: Rp 1,84 triliun).
- Industri Soda Ash berbasis hilirisasi garam, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur (Nilai investasi: Rp 3,08 triliun).
- Industri Smelter Nikel Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Nilai investasi: Rp 6,82 triliun).
- Industri Bahan Baku Obat di KI Subang, Jawa Barat (Nilai investasi: Rp 3,16 triliun).
- Hotel & Villa di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT (Nilai investasi: Rp 413,3 miliar).
- Industri Pengolahan Limbah B3, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (Nilai investasi: Rp 2,92 triliun).
- Industri Fatty Acid di KIE Bontang, Kalimantan Timur (Nilai investasi: Rp 3,77 triliun).
- Industri Bioetanol di Jawa Timur (Nilai investasi: Rp 2,81 triliun).
- Peternakan Sapi Pedaging Terintegrasi di NTB (Nilai investasi: Rp 556,16 miliar).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News