kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.395   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.907   -61,50   -0,88%
  • KOMPAS100 997   -14,27   -1,41%
  • LQ45 765   -9,88   -1,28%
  • ISSI 225   -2,18   -0,96%
  • IDX30 397   -4,54   -1,13%
  • IDXHIDIV20 466   -5,69   -1,21%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 115   -1,15   -0,99%
  • IDXQ30 128   -1,29   -0,99%

Birokrasi masih diwarnai lobi-lobi yang tidak transparan


Rabu, 19 Oktober 2011 / 16:02 WIB
ILUSTRASI. promo tupperware Desember 2020


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Hubungan birokrasi di Indonesia masih diwarnai lobi-lobi yang tidak transparan. Itu terjadi antara pemerintah pusat dengan permintah daerah atau dengan parlemen.

"Mari kita cegah lobi-lobi yang tidak transparan antar unsur pemerintah baik pusat maupun daerah maupun unsur parlemen," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidato kebijakan di Istana Negara, Rabu (19/10).

Lebih lanjut, SBY mengungkapkan dirinya menilai masih banyak penggunaan APBN dan APBD yang belum tepat sasaran, belanja modal masih sedikit, dan belanja rutin yang besar. Praktek korupsi yang dilakukan oknum aparat pemerintah pusat, pemerintah daerah dan DPR.

SBY pun langsung meninstruksikan aparat penegak hukum untuk lakukan pencegaham yang efektif. "Saya undang PPATK, kepolisian, kejaksaan, untuk bersama-sama untuk jaga keselamatan keuangan negara ini," katanya.

Pemerintah sendiri memiliki tekad dan rencana mengurangi defisit APBN sekecil mungkin. Targetnya di tahun 2014, defisit APBN di titik nol atau menuju rasio berimbangan. "Sekarang banyak negara tumbang karena hutang negara yang tinggi. Mari kita bertekad dan kita jalankan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×