Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
Untuk vaksin merah putih yang dikembangkan LBM Eijkman ditargetkan akhir semester I tahun 2022 sudah dapat memperoleh emergency use authorization (EUA). Kemudian akan mulai diproduksi masal pada semester II tahun depan.
"Akhir semester satu dapatkan EUA, maka artinya uji klinik fase 3 sudah selesai. Dan semester kedua 2022 sudah bisa diproduksi, dan disiapkan fasilitas produksi yang nantinya akan bermitra dengan industri farmasi swasta. Mudah-mudahan bisa ada percepatan," ungkap Penny.
Adapun untuk vaksin merah putih yang dikembangkan Unair dengan PT Biotis, Penny menjelaskan kini sudah masuk tahap preklinik. Ditargetkan kuartal empat tahun ini uji klinik tahap tiga bisa selesai.
Baca Juga: Dukung penanganan Covid-19, BPOM kawal pengembangan vaksin di Indonesia
"Ini menggunakan paltform inactivated virus. Ini targetnya kuartal IV 2021 uji klinik selesai, jadi awal 2022 bisa diproduksi secara masal. BPOM juga sedang dampingi juga PT Biotis untuk GMP (Good Manufacturing Practice) bisa dipenuhi beberapa bulan depan," ujarnya.
Sebagai informasi, enam institusi yang mengembangkan vaksin Covid-19 Merah Putih, yakni LBM Eijkman, LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga.
Selanjutnya: Satgas Covid-19: Vaksin Nusantara dikembangkan di Amerika, diujicoba di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News