kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,46   6,00   0.65%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bio Farma pastikan semua vaksin Covid-19 diimpor pemerintah langsung dari produsen


Kamis, 14 Januari 2021 / 17:49 WIB
Bio Farma pastikan semua vaksin Covid-19 diimpor pemerintah langsung dari produsen
ILUSTRASI. Bio Farma pastikan semua vaksin Covid-19 diimpor pemerintah langsung dari produsen,


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Juru bicara Vaksinasi Covid-19 dari Bio Farma, Bambang Heriyanto, menegaskan, bahwa semua vaksin Covid-19 yang akan digunakan dalam program vaksinasi dibeli pemerintah langsung dari produsennya. Dalam artian tidak melalui perantara maupun importir.

"Sinovac, AZ (Astrazeneca), Novavax dan lainnya langsung dengan produsennya. Iya ngga [lewat importir]," jelas Bambang kepada Kontan.co.id, Kamis (14/1).

Sebelumnya sudah didistribusikan 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac ke 34 provinsi di Indonesia. Kemudian 1,8 juta dosis vaksin nantinya akan menyusul didisitribusikan mendatang.

"Yang 1,8 juta dosis masih menunggu uji mutu dari BPOM," kata Bambang.

Baca Juga: Cuma 181 juta penduduk Indonesia terima vaksin virus corona, berikut penjelasannya

Terkait distribusi, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan, untuk antisipasi adanya force majeure atau kejadin yang tidak diinginkan dalam distribusi vaksin Covid-19 ke seluruh daerah di Indonesia, telah disiapkan 15% vaksin cadangan.

"Kalau ini misalnya hasil reject atau force majeure atas delivery vaksin, untuk reject kita masih ada cadangan vaksin sebesar 15%. Kemudian Force majeure atas delivery vaksin akan dilakukan secara bersamaan antara Kemenkes dengan distributor. Kita masih punya cadangan 15% Kalau misal terjadi apa-apa untuk vaksin yang sudah kita kirimkan," jelas Budi saat Rapat Kerja (Raker) Kementerian Kesehatan, BPOM, Bio Farma dengan Komisi IX DPR RI ada Kamis (14/1).

Adapun pelaksanaan vaksinasi direncanakan dapat selesai dalam periode 15 bulan, atau hingga Maret 2022. Namun diakui Budi Presiden Joko Widodo sempat meminta agar pelaksanaan dapat dipercepat hingga 12 bulan saja. Meski, sejauh ini roadmap vaksinasi masih dipastikan dapat berlangsung selama 15 bulan ke depan.

"Tapi Pak Presiden minta dipercepat jadi 12 bulan. Yang kritikal bukan dokter dan tenaga kesehatannya tapi yang kritikal adalah ketersediaan vaksinnya untuk itu kami sedang melakukan meminta Bio Farma menegosiasi lagi dengan produsen vaksin agar kita bisa lebih cepat mendatangkan vaksin-vaksin tersebut sehingga bisa selesai 12 bulan di akhir tahun 2021. Walaupun sampai sekarang jadwalnya masih 15 bulan," jelas Budi.

Selanjutnya: KPK sebut pengadaan vaksin corona dari Sinovac sudah sesuai rekomendasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×