kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

BIN: Menkumham harus tata sistem pengamanan lapas


Senin, 19 Agustus 2013 / 18:56 WIB
BIN: Menkumham harus tata sistem pengamanan lapas
ILUSTRASI. Teh hijau bisa membantu menurunkan berat badan.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kepala Badan Inteligen Negara (BIN) Marciano Norman mengatakan kerusuhan yang terjadi di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Labuhan Ruku, Sumatera Utara merupakan masalah klasik yang kerap terulang. Biasanya, alasan utamanya adalah kelebihan kapasitas penghuni.

Namun, menurut Marciano, ada satu hal yang harus dilakukan Kementerian Hukum dan HAM agar persoalan serupa tidak terus terjadi. Ia meminta agar Kemkumham bersinergi dengan pihak kepolisian dan TNI untuk menata kembali sistem pengamanan lapas.

"Tidak hanya di lapas yang baru terjadi kerusuhan, tetapi di seluruh lapas di Indonesia. Sinergitas itu harus dioptimalkan," ujarnya, Senin (19/8).

Seharusnya, lanjut Marciano, bila pengamanan lapas maksimal, maka peristiwa kerusuhan di lapas tidak akan terus terjadi seperti yang terjadi belakangan ini. Karena itu, mendesak dilakukan kerjasama dengan pihak aparat keamanan agar lapas aman dari kerusuhan. Marciano mengaku telah memberikan masukan tersebut kepada pihak Kemkumham. Akan tetapi, "Mereka mengaku masih ada kendala yang tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat," jelasnya.

Sebelumnya, Lapas kelas II-A Labuhanruku, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (175 km selatan Medan), Minggu (18/8/2013) sore rusuh. Diduga terjadi bentrokan antarnapi di dalam Lapas yang dilanjutkan dengan membakar Lapas tersebut. Bahkan diduga keribukan itu terjadi karena ada beberapa napi yang tidak mendapat remisi 17 Agustus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×