Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Covid-19 yang tengah membelenggu dunia menurunkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) Indonesia. Padahal, seperti yang kita ketahui, kunjungan wisman merupakan salah satu sumber cadangan devisa (cadev) bagi Indonesia.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkapkan, salah satu fokus pembangunan Indonesia pasca Covid-19 adalah percepatan pemulihan pariwisata, juga industri, serta investasi. Namun menurutnya, pemulihan pariwisata merupakan salah satu tantangan tersendiri.
"Pemerintah mengaku kalau memang masih berat untuk memulihkan kondisi pariwisata ke kondisi pra Covid-19," kata Suharso dalam Rapat Kerja bersama dengan Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Kamis (18/6) lalu.
Baca Juga: Industri pariwisata siap hadapi new normal
Untuk tahun ini, Suharso mengungkapkan grafik dampak virus corona terhadap pertumbuhan kunjungan wisman berbentuk U-shape yang lebih cenderung ke L-shape. Oleh karenanya, pemerintah melakukan penyesuaian target pariwisata dalam kisaran tahun 2020 hingga 2024 mendatang.
Di tahun ini, pemerintah menargetkan kunjungan wisman sebesar 2,8 juta-4,0 juta kunjungan. Jumlah ini menurun drastis dari realisasi kunjungan wisman pada tahun lalu yang mencapai 16,1 juta kunjungan.
Dengan jumlah kunjungan tersebut, ditargetkan penerimaan devisa pariwisata hanya akan berada di kisaran US$ 2,8 miliar-US$ 4 miliar. Target ini tentu juga anjlok dari devisa pariwisata di sepanjang tahun 2019 yang mencapai US$ 19,7 miliar.
Untuk mewujudkan target tersebut, pemerintah telah menyiapkan kuda-kudanya, yaitu strategi pemulihan pariwisata. Hal-hal yang akan dilakukan oleh pemerintah adalah reaktivasi pasar wisatawan domestik dan mancanegara, reorientasi pada pariwisata yang berkualitas dan tidak hanya pada mass tourism.