kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Biar irit, menteri pendidikan nasional rela semobil dengan bawahannya


Kamis, 28 Juli 2011 / 16:36 WIB
Biar irit, menteri pendidikan nasional rela semobil dengan bawahannya
ILUSTRASI. Para bankir cukup terbantu dengan ketatnya protokol kesehatan yang diberlakukan bank tempat mereka bekerja.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh mengajak bawahannya, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Baedowi berada dalam satu mobil dinas saat mengikuti rapat kerja di kantor Wakil Presiden Boediono. Tujuannya supaya bisa menghemat bahan bakar minyak (BBM) sesuai dengan instruksi pemerintah.

"Diisi orang satu dengan orang lima sama saja. Jadi tidak boleh banyak mobil, di samping efisiensi bensinnya juga tidak menambahi macet," kata Nuh, Kamis (28/7).

Nuh mengakui, langkah penghematan yang dilakukan kementerian sudah pernah dilakukan tahun sebelumnya. Dia menjelaskan, ada tiga langkah penghematan energi dan BBM yang dilakukan instansinya.

Langkah pertama dengan memantau penggunaan listrik di setiap gedung di lingkungan Kemendiknas. "Setiap gedung ada penanggung jawab untuk memantau meteran listrik," katanya.

Langkah kedua dengan solusi perilaku. Menurutnya, penanggungjawab gedung harus mensosialisasi penghematan penggunaan listrik kepada siapa saja.

Ketiga, penghargaan dan hukuman. Nuh mengklaim setiap peringatan hari Kemerdekaan tepat 17 Agustus selalu mengumumkan jawara, pemenang penghematan listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×