Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca dagang non-migas pada Januari 2014 sebesar US$ 627,3 juta atau turun 49,31% dibanding periode yang sama tahun lalu. Bank Indonesia (BI) yakin, surplus neraca dagang non-migas ini akan naik di Februari dan Maret.
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan surplus neraca non-migas akan naik karena ekspor manufaktur meningkat. "Secara total ekspor non-migas turun tapi kualitas neraca non-migas semakin membaik," ujar Perry yang dijumpai usai rapat kerja Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Jakarta, Senin (3/3).
Kualitas neraca non-migas yang semakin membaik ini karena ekspor manufaktur yang meningkat. Melihat data, ekspor manufaktur alias industri pada Januari 2014 tercatat US$ 9,52 miliar atau berikan porsi 65,75% dari total ekspor non-migas.
Sebelumnya di Januari tahun lalu, ekspor industri berikan porsi 63,41% dengan nilai US$ 9,75 miliar. Menurut Perry, ekspor manufaktur akan meningkat lantaran ekonomi Amerika yang membaik. Produk manufaktur Indonesia banyak dikirim ke negeri Paman Sam tersebut.
Di sisi lain, harga barang-barang manufaktur pun cukup baik. "Sehingga peningkatan ekspor manufaktur akan permanen," tandas Perry.
Sebagai informasi, ekspor non-migas Indonesia ke Amerika pada Januari 2014 naik 0,12% bila dibanding Desember 2013 menjadi US$ 1,29 miliar. Apabila dibanding Januari 2013, ekspor ke Amerika pada Januari 2014 tersebut naik 1,45%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News