kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.620   158,00   0,94%
  • IDX 6.767   17,72   0,26%
  • KOMPAS100 979   5,15   0,53%
  • LQ45 762   4,33   0,57%
  • ISSI 215   0,81   0,38%
  • IDX30 395   2,48   0,63%
  • IDXHIDIV20 471   1,18   0,25%
  • IDX80 111   0,53   0,48%
  • IDXV30 115   0,73   0,63%
  • IDXQ30 130   0,90   0,70%

BI: Waspadai dampak pelemahan yuan China


Kamis, 28 Januari 2016 / 19:58 WIB
BI: Waspadai dampak pelemahan yuan China


Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengingatkan agar Indonesia mewaspadai dampak buruk kecenderungan pelemahan mata uang China terhadap kondisi perekonomian Tanah Air.

"Yang harus diantisipasi dari kondisi China adalah terkait yuan yang mungkin bisa terus terdepresiasi," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Komplek Istana Kepresidenan, Kamis (28/1).

Ia menyebutkan kondisi itu bisa berdampak buruk kepada sektor perdagangan, sektor finansial dan kepercayaan kepada Indonesia.

Ia menyebutkan harga berbagai komoditas yang sekarang terus turun merupakan dampak dari melemahnya pertumbuhan ekonomi China.

"Itu juga berdampak kepada capital flow yang masuk ke negara-negara lain di dunia, kondisi finansial juga bisa kena karena depresiasi yuan berdampak kepada depresiasi mata uang negara-negara berkembang lainnya," katanya.

Menurut Agus, hal lain yang harus diantisipasi dari kondisi China adalah perlambatan ekonomi China itu sendiri. "Ada perlambatan, karena di bidang manufaktur ada perlambatan," katanya.

Sementara itu mengenai perkembangan harga minyak dunia, Agus Martowardojo mengatakan masih ada ketidakpastian harga minyak dunia.

"Harga belum tentu akan meningkat dalam waktu dekat, terutama karena stok minyak yang ada di AS yang banyak dan rencana Iran yang akan mengekspor paling tidak 500 ribu barel per day," katanya.

Ia menyebutkan sidang OPEC terakhir juga tidak menyetujui penurunan produksi minyak. "Jadi kita melihat harga minyak masih akan tertekan," kata mantan Menteri Keuangan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×