kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.274   121,80   1,49%
  • KOMPAS100 1.150   20,83   1,85%
  • LQ45 828   21,81   2,70%
  • ISSI 292   3,80   1,32%
  • IDX30 433   11,22   2,66%
  • IDXHIDIV20 495   13,50   2,81%
  • IDX80 128   2,92   2,34%
  • IDXV30 137   2,82   2,10%
  • IDXQ30 138   3,59   2,67%

BI: Tahun depan ekonomi global tumbuh 3,5%


Kamis, 14 November 2013 / 20:57 WIB
BI: Tahun depan ekonomi global tumbuh 3,5%
ILUSTRASI. Terkoreksi 200 Poin, Analis Tetap Rekomendasi Beli Saham ICBP, Simak Ulasannya


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memprediksi, pertumbuhan ekonomi global tahun 2014 ada di posisi 3,5%. Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo dalam sambutan akhir tahun Gubernur BI di Gedung BI, Jakarta, Kamis (14/11).

Agus mengungkapkan, pergeseran landskap perekonomian global telah berisiko memutar balik arah portofolio kembali menuju negara maju, terutama Amerika Serikat. Hal ini menimbulkan persoalan bagi Indonesia.

Meski penundaan pengurangan stimulus moneter AS itu memberikan ruang bagi Indonesia, akan tetapi penarikan stimulus itu sudah dipastikan akan segera dilakukan AS. Sebab, ada indikator penguatan ekonomi AS.

Agus bilang, rata-rata pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa dalam dua dekade terakhir hanya 2,2% dan 1,4%. Namun, dalam lima tahun ke depan, pertumbuhan ekonomi masing-masing negara tersebut diperkirakan naik menjadi 3,1% dan 1,6%.

Sebaliknya, kata Agus, pertumbuhan ekonomi China lima tahun ke depan harus menerima a new normal growth sekitar 7%, setelah dalam dua dekade tumbuh rata-rata 10,2%."Pola yang sama akan terjadi pada lintasan ekonomi emerging market lainnya," kata Agus.

Karena itu, menurut Agus, beberapa tantangan ekonomi global dan domestik masih mengemuka. Tantangan ekonomi ke depan bukan hanya berpola siklikal, namun juga struktural, sehingga perlu menjadi perhatian bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×