Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) sudah melakukan pembelian surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 268,36 triliun hingga 21 Oktober 2025.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, pembelian SBN ini sebagai bentuk sinergi erat antara kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
“Hingga 21 Oktober 2025 mencapai Rp268,36 triliun, termasuk pembelian di pasar sekunder dan program debt switching dengan Pemerintah sebesar Rp 199,45 triliun,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (22/10/2025).
Baca Juga: BI Sudah Borong SBN Rp 217,10 Triliun Hingga 16 September 2025
Perry menjelaskan, pembelian SBN di pasar sekunder dilakukan sesuai mekanisme pasar, terukur, transparan, dan konsisten dengan program moneter dalam menjaga stabilitas perekonomian sehingga dapat terus menjaga kredibilitas kebijakan moneter.
Sementara itu, kebijakan moneter juga didukung oleh kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) dan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Risiko Mengintai, BI Diminta Hati-Hati Borong SBN Pemerintah dan Burden Sharing
Untuk diketahui, untuk pelunasan utang hasil burden sharing yang jatuh tempo pada tahun ini, pemerintah dan BI akhirnya sepakat melakukan skema bilateral debt switching.
Mekanisme debt switching yang dilakukan adalah dengan pertukaran antara SBN yang jatuh tempo dan SBN regular, yang dapat diperdagangkan di pasar (tradeable) dengan menggunakan harga pasar yang berlaku sesuai mekanisme pasar.
Selanjutnya: Posisi Jakarta di Peringkat Global Naik Tiga Peringkat
Menarik Dibaca: Hindari Produk Palsu, Ini Panduan Berbelanja Susu di Platform Online dari Lazada
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News