kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI sempurnakan ketentuan transaksi DNDF untuk mitigasi risiko penyebaran corona


Senin, 23 Maret 2020 / 12:46 WIB
BI sempurnakan ketentuan transaksi DNDF untuk mitigasi risiko penyebaran corona
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (19/3/2020).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempercepat berlakunya ketentuan penggunaan rekening rupiah dalam negeri (vostro) untuk investor asing sebagai underlying transaksi dalam transaksi Domesic Non-Deliverable Forward (DNDF).

"Sesuai dengan keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Maret 2020 dan merupakan upaya BI untuk memperkuat bauran kebijakan yang diarahkan untuk mendukung upaya mitigasi risiko penyebaran Covid-19, menjaga pasar keuangan, dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi," jelas BI dalam keterangan resminya, Senin (23/3).

Baca Juga: Bank Dunia gelontorkan pinjaman US$ 300 juta untuk Indonesia

Untuk menyempurnakan ketentuan yang mengatur tentang hal itu, BI pun mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) no. 22/2/PBI/2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia no. 20/10/PBI/2018 tentang Transaksi DNDF (PBI DNDF), dan ini akan berlaku sejak tanggal 19 Maret 2020.

Perubahan dalam PBI dengan penambahan underlying transaksi untuk melakukan DNDF berupa rekening rupiah yang dimiliki pihak asing, antara lain tabungan, giro, dan deposito yang digunakan untuk tujuan investasi, menampung hasil investasi, dan untuk tujuan lainnya.

Bank sentral menambahkan, latar belakang penerbitan PBI ini adalah untuk menahan laju permintaan terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Selain itu, perluasan jenis underlying transaksi ini diharapkan mampu memberi alternatif dalam rangka lindung nilai atas kepemilikan rupiah.

Baca Juga: Demi kecukupan likuiditas rupiah, BI buka Term Repo dan lelang FX Swap tenor panjang

"Hal ini dimaksudkan untuk memberikan fleksibilitas bagi investor asing yang menginginkan currency exposure, namun karena ketidakstabilan pasar, masih enggan memiliki posisi di Surat Berharga Negara (SBN) dan saham domestik," tambah BI.



TERBARU

[X]
×