kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bank Dunia gelontorkan pinjaman US$ 300 juta untuk Indonesia


Senin, 23 Maret 2020 / 12:05 WIB
Bank Dunia gelontorkan pinjaman US$ 300 juta untuk Indonesia
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A man is silhouetted against the logo of the World Bank at the main venue for the International Monetary Fund (IMF) and World Bank annual meeting in Tokyo, Japan October 10, 2012. REUTERS/Kim Kyung-Hoon/File Photo


Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia pada Jumat (20/3) lalu, menyetujui pinjaman sebesar US$ 300 juta untuk membantu pemerintah Indonesia dalam mengimplementasikan reformasi sektor keuangan.

Pinjaman tersebut diharapkan dapat membantu pemerintah Indonesia mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam keterangan resmi, Senin (23/3), Bank Dunia menyoroti separuh dari populasi dewasa Indonesia yang tidak memiliki akses ke rekening bank sehingga sangat terbatas untuk melakukan investasi atau melakukan perlindungan diri dari guncangan finansial maupun nonfinansial.

Baca Juga: Ada ancaman virus corona, sejumlah bank akan revisi target kredit tahun ini

Terbatasnya layanan keuangan dan kurangnya insentif untuk tabungan jangka panjang dinilai dapat menciptakan risiko lebih lanjut bagi masyarakat dan membatasi peluang investasi di sektor-sektor penting seperti infrastruktur. Oleh karena itu, reformasi sektor keuangan di Indonesia menjadi sangat penting.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman menyebut, pemerintah dalam beberapa tahun terakhir telah melakukan langkah-langkah penting untuk memperkuat sektor keuangan, khususnya pengawasan keuangan dan manajemen krisis.

"Percepatan reformasi lebih lanjut yang mempromosikan efisiensi dan inklusi tanpa mengabaikan stabilitas sekarang diperlukan untuk membiayai kesenjangan infrastruktur dan memperluas peluang ekonomi bagi individu dan perusahaan di Indonesia,” tutur Luky dalam keterangan tersebut.

Pinjaman untuk kebijakan pembangunan ini diharapkan dapat memberikan dukungan anggaran untuk agenda reformasi Indonesia pada tiga area utama.

Pertama, memperluas keterjangkauan sektor keuangan di Indonesia, serta memperluas produk pasar keuangan dan memobilisasi tabungan jangka panjang.

“Ini akan meningkatkan ketersediaan pendanaan dan akses terhadap peluang keuangan baik bagi individu maupun perusahaan,” tutur Bank Dunia.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×