Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada bulan Januari 2020 sebesar 0,39% month on month (mom) dan secara tahunan, tercatat 2,68% year on year (yoy). Menurut Bank Indonesia (BI), capaian inflasi tersebut masih tetap rendah dan terkendali.
Inflasi pada bulan awal 2020 ini disebabkan oleh meningkatnya inflasi makanan bergejolak (volatile food) yang disebabkan oleh kenaikan harga beberapa komoditas pangan.
Kelompok ini tercatat mengalami inflasi sebesar 1,93% mom atau meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,86% mom. Namun, bila secara tahunan, tercatat 4,13% yoy atau melambat dari 4,30% yoy di bulan sebelumnya.
Baca Juga: Pelaku usaha manufaktur tertekan lemahnya permintaan barang dalam dan luar negeri
"Peningkatan dari bulan sebelumnya ini disebabkan oleh dampak banjir di beberapa daerah yang memengaruhi produksi dan distribusi beberapa komoditas," terang Direktur Eksektutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan resminya pada Senin (3/2).
Beberapa komoditas yang mencatat inflasi antara lain cabai merah, cabai rawit, ikan segar, minyak goreng, beras, aneka bawang, kentang, dan tomat. Sementara itu, ada juga komoditas dalam kelompok tersebut yang mengalami deflasi sehingga menghambat laju inflasi. Beberapa diantaranya adalah daging ayam ras dan telur ayam ras.
Selain itu, ada juga kelompok harga yang diatur oleh pemerintah (administered prices) yang mencatat deflasi sehingga mendukung terjaganya inflasi. Kelompok ini mengalami deflasi sebesar 0,28% mom.
Baca Juga: Aktivitas manufaktur India melonjak ke level delapan tahun terakhir
Deflasi pada kelompok tersebut terutama didorong oleh kebijakan penurunan harga Bahan Bakar Khusus (BBK) dan normalisasi tarif berbagai angkutan pascalibur akhir tahun. Hanya saja, memang aneka rokok mencatat inflasi sebagai dampak kenaikan cukai tembakau.