Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi inti dan inflasi indeks harga konsumen (IHK) mengalami penurunan pada 2022. Bank Indonesia (BI) melaporkan inflasi menurun lebih cepat dari yang diperkirakan.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan inflasi indeks harga konsumen pada akhir 2022 tercatat sebesar 5,51% secara tahunan atau year on year (yoy).
"Jauh lebih rendah dari prakiraan sesuai dengan konsensus forecast yaitu 6,5% yoy pasca penyesuaian harga BBM bersubsidi pada September 2022," ucap Perry, Kamis (19/1).
Baca Juga: Bank Indonesia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun 2023 Jadi 2,3%
Perry juga menerangkan inflasi inti tercatat rendah pada akhir 2022, yaitu sebesar 3,36% yoy. Pencapaian tersebut jauh lebih rendah dari prakiraan BI sebesar 4,61% yoy pasca penyesuaian harga BBM pada September 2022.
Dia mengatakan penurunan inflasi IHK dan inti yang lebih cepat dari prakiraan tersebut merupakan hasil koordinasi yang sangat erat antara pemerintah dan BI melalui respons kebijakan BI yang front loaded, preempted dan front logging.
"Didukung dengan pengendalian inflasi bahan pangan bergejolak atau volatile food melalui gerakan nasional pengendalian inflasi pangan (GNPIP) dari pusat dan daerah yang terus diperkuat dan secara massal," ujarnya.
Baca Juga: BI Kerek Suku Bunga Acuan Sebesar 25 Basis Poin Jadi 5,75% di Awal Tahun 2023
Sementara itu, BI meyakini inflasi inti akan tetap berada dalam kisaran 3 plus minus 1% pada semester 1 2023 dan inflasi IHK akan kembali ke dalam sasaran 3 plus minus 1% pada semester II 2023.
Perry mengatakan BI akan terus memperkuat respons kebijakan moneter dan terus berkoordinasi dengan pemerintah guna memastikan penurunan dan terkendalinya inflasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News