kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BI Sebut Inflasi Inti dan IHK 2022 Turun Lebih Rendah dari Prakiraan


Kamis, 19 Januari 2023 / 18:00 WIB
BI Sebut Inflasi Inti dan IHK 2022 Turun Lebih Rendah dari Prakiraan
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo didampingi Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti (kanan) dan Deputi Gubernur Dody Budi Waluyo tiba untuk menyampaikan keterangan pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Kamis (19/1/2023).


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Inflasi inti dan inflasi indeks harga konsumen (IHK) mengalami penurunan pada 2022. Bank Indonesia (BI) melaporkan inflasi menurun lebih cepat dari yang diperkirakan.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan inflasi indeks harga konsumen pada akhir 2022 tercatat sebesar 5,51% secara tahunan atau year on year (yoy).

"Jauh lebih rendah dari prakiraan sesuai dengan konsensus forecast yaitu 6,5% yoy pasca penyesuaian harga BBM bersubsidi pada September 2022," ucap Perry, Kamis (19/1).

Baca Juga: Bank Indonesia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun 2023 Jadi 2,3%

Perry juga menerangkan inflasi inti tercatat rendah pada akhir 2022, yaitu sebesar 3,36% yoy. Pencapaian tersebut jauh lebih rendah dari prakiraan BI sebesar 4,61% yoy pasca penyesuaian harga BBM pada September 2022. 

Dia mengatakan penurunan inflasi IHK dan inti yang lebih cepat dari prakiraan tersebut merupakan hasil koordinasi yang sangat erat antara pemerintah dan BI melalui respons kebijakan BI yang front loaded, preempted dan front logging.

"Didukung dengan pengendalian inflasi bahan pangan bergejolak atau volatile food melalui gerakan nasional pengendalian inflasi pangan (GNPIP) dari pusat dan daerah yang terus diperkuat dan secara massal," ujarnya.

Baca Juga: BI Kerek Suku Bunga Acuan Sebesar 25 Basis Poin Jadi 5,75% di Awal Tahun 2023

Sementara itu, BI meyakini inflasi inti akan tetap berada dalam kisaran 3 plus minus 1% pada semester 1 2023 dan inflasi IHK akan kembali ke dalam sasaran 3 plus minus 1% pada semester II 2023. 

Perry mengatakan BI akan terus memperkuat respons kebijakan moneter dan terus berkoordinasi dengan pemerintah guna memastikan penurunan dan terkendalinya inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×