Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sejak akhir September 2017. Bahkan, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot dollar Rate (JISDOR), upiah mencapai level Rp 13.400-Rp 13.500 per dollar AS sejak akhir September hingga saat ini.
Gubernur BI Agus Martowardojo menyatakan, pihaknya ingin menjaga nilai tukar rupiah agar mencerminkan fundamental Indonesia. Menurut Agus, kurs rupiah saat ini masih kompetitif.
"Kalau kita lihat kondisi di kisaran Rp 13.500 tentu menjadi lebih kompetitif bagi Indonesia," kata Agus di kantornya, Kamis (19/10) malam.
Meski rupiah melemah, Agus melihat kinerja ekonomi Indonesia masih baik. Hal itu tercermin dari kinerja ekspor yang menunjukkan perbaikan. Begitu juga dengan kinerja investasi, baik bangunan maupun non bangunan.
"Kalau kita dalami terlihat dari banyaknya impor peralatan dan mesin yang mendukung kegiatan di pertambangan dan perkebunan. Ini tanda yang baik di kuartal ketiga dan kami harapkan ini berlanjut," tambahnya.
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, kondisi eksternal sangat besar pengaruhnya terhadap kondisi rupiah. Di sisi lain potensi risiko global tetap terbuka.
Mulai dari kenaikan bunga acuan The Fed di Desember, normalisasi neraca The Fed yang dimulai akhir Oktober, transisi kepemimpinan The Fed, geopolitik Spanyol dan Korea Utara. Itu semua menjadi dasar BI untuk menahan bunga acuan di level 4,25% di bulan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News