Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) merilis bahwa kinerja industri manufaktur di triwulan I 2019 mengalami ekspansi. Hal ini tercermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI)-BI di triwulan I sebesar 52,62%, lebih tinggi dari PMI triwulan IV 2018 yang sebesar 52,58%.
Kinerja industri manufaktur yang meningkat ditunjukkan dengan tumbuhnya kegiatan usaha pada industri manufaktur pada triwulan I 2019. Berdasarkan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan BI, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) industri manufaktur sebesar 1%, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang sebesar 0,32%.
Perkembangan kinerja industri manufaktur yang dilaporkan BI ini sejalan dengan perkembangan Nikkei Indonesia Purchasing Managers Index (PMI).
"Nikkei Indonesia Purchasing Managers Index mengindikasikan kinerja sektor industri pengolahan Indonesia pada triwulan I 2019 berada pada level ekspansi. Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh rata-rata Nikkei Indonesia PMI triwulan I-2019 sebesar 50,40%," tulis BI dalam laporannya, Kamis (11/4).
Peningkatan kinerja industri pengolahan di triwulan I tahun ini didorong adanya eskspansi komponen indeks, terutama indeks volume pesanan sebesar 54,04%, indeks volume produksi sebesar 53,49% dan indeks persediaan barang jadi sebesar 53,29%.
Meningkatnya volume pesanan terutama didorong peningkatan permintaan domestik karena persiapan Ramadan dan Idul Fitri. Peningkatan volume pesanan inilah yang meningkatkan volume produksi dan persediaan barang jadi. Diperkirakan, indeks volume pesanan, volume produksi dan persediaan barang jadi di triwulan II akan semakin ekspansif.
Adanya peningkatan aktivitas produksi sektor manufaktur pun turut berdampak pada peningkatan penggunaan tenaga kerja. Indeks jumlah tenaga kerja di triwulan I tahun ini meningkat menjadi 51,22% dari 48,92% di triwulan IV 2018.
Lebih lanjut, BI pun menyatakan subsektor industri kertas dan barang cetakan menjadi sektor yang mengalami peningkatan kinerja paling tinggi. Subsektor ini berhasil indeks sebesar 54,06%.
PMI-BI juga mengindikasikan kinerja subsektor industri makanan, minuman dan tembakau sebesar 52,19% juga subsektor industri semen dan barang galian bukan logam sebesar 50,53%.
Industri manufaktur diperkirakan masih terus ekspansif di triwulan II, yang tercermin dari PMI-BI sebesar 53,21% dan sejalan dengan pertumbuhan kegiatan usaha industri manufaktur di triwulan II yang meningkat dengan SBT 3,73%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News