Reporter: Asep Munazat Zatnika, Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Sejumlah ekonom yang dihubungi KONTAN, Rabu (16/9) memprediksi Bank Indonesia (BI) akan kembali menahan suku bunga acuannya (BI rate) di level 7,5% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan, hari ini (17/9).
Ekonom Bank Danamon Dian Ayu Yustina mengatakan ketidakpastian eksternal masih tinggi, khususnya dari hasil Federal Open Market Committee (FOMC) Bank Sentral Amerika (The Fed) yang digelar 16-17 September 2015. Ketidakpastian ini menjadi pertimbangan BI belum mengubah arah BI rate.
Dian melihat untuk sementara waktu BI akan menahan suku bunganya. Sebab, situasinya serba dilematis. Jika BI rate turun, ini berdampak positif bagi ekonomi. "Tapi akan berisiko untuk rupiah," ujarnya, Rabu (16/9). Bila BI rate naik, ekonomi Indonesia makin melambat.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual melihat BI akan menahan BI rate sambil menunggu hasil FOMC. Menurut David, bila BI memutuskan mengerek BI rate saat The Fed menaikkan suku bunga, waktunya juga harus pas. Jika tidak, rupiah akan semakin melemah.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga melihat BI akan menahan BI rate untuk menstabilkan rupiah. Bila keputusan The Fed sudah jelas, rupiah berpotensi menguat ke level Rp 14.000 per dollar AS pada akhir tahun 2015
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News