kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Rata-rata proporsi pendapatan untuk konsumsi meningkat pada Februari 2020


Senin, 09 Maret 2020 / 14:11 WIB
BI: Rata-rata proporsi pendapatan untuk konsumsi meningkat pada Februari 2020
ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas di gedung kantor pusat Bank Indonesia (BI) Jakarta, (18/7).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) pada Februari 2020 meningkat menjadi 69,2% pada Februari 2020.

"Peningkatan proporsi konsumsi pada bulan tersebut tdiikuti dengan menurunnya rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang disimpan dan rata-rata rasio pembayaran cicilan atau utang yang meningkat," kata BI dalam keterangan resminya terkait Survei Konsumen, Senin (9/3).

Baca Juga: Survei BI Februari 2020: Optimisme konsumen tetap positif

Terperinci, porporsi pendapatan konsumen yang disimpan tercatat sebesar 18,1% atau menurun dari 19,4% dari bulan sebelumnya. Sementara rerata rasio pembayaran cicilan/utang tercatat sebesar 12,8% atau meningkat dari 12,5% dari bulan sebelumnya.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, peningkatan rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan terjadi di seluruh kategori pengeluaran. Tertinggi terlihat pada responden dengan pengeluaran Rp 1 juta - Rp 2 juta per bulan yang meningkat 2,8 poin dari 70,2 di bulan sebelumnya menjadi 73,0.

Sementara penurunan porsi tabungan terhadap pendapatan juga terjadi pada seluruh tingkat pengeluaran responden dan yang terdalam pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 1 juta - 2 juta yang menurun 3,0 poin dari 20,1 pada bulan sebelumnya menjadi 17,1 pada Februari 2020.

Baca Juga: Meski di zona optimisme, keyakinan konsumen Februari 2020 menurun

Untuk ke depannya, konsumen memperkirakan pengeluaran konsumsi pada 3 bulan mendatang (Mei 2020) akan meningkat dari bulan sebelumnya. Ini terlihat dari Indeks Perkiraan konsumsi rumah tangga 3 bulan mendatang yang meningkat dari 162,6 menjadi 165,5.

"Ini sejalan dengan adanya bulan puasa dan Idul Fitri," tambah BI.

Sayangnya, responden rumah tangga memperkirakan jumlah tabungan akan menurun pada 6 bulan mendatang (Agustus 2020). Ini terlihat dari perkiraan jumlah tabungan yang menurun dari 119,3 menjadi 113,1.

Selain itu, responden juga memperkirakan jumlah utang akan menurun. Akan tetapi, penurunan jumlah utang tidak sebesar bulan sebelumnya. Ini terlihat dari Indeks Perkiraan Utang yang turun dari 162,2 menjadi 161,6.

Lebih lanjut, responden menjadikan tabungan atau deposito menjadi preferensi utama untuk menyimpan kelebihan pendapatan dalam 12 bulan mendatang. Sebanyak 46,9% responden menyatakan akan menempatkan kelebihan pendapatannya di instrumen tersebut. Ini meningkat dari bulan sebelumnya yang sebanyak 42,9% responden.

Baca Juga: Recurring income kuat, emiten ini dipandang stabil meski hadapi tantangan ekonomi

Sementara sebanyak 20,3% responden memilih penempatan dalam bentuk properti. Ini menurun dari bulan sebelumnya yang mencapai 22,3% responden. Selanjutnya, sebanyak 19,7% responden lebih memilih dalam bentuk emas atau perhiasan dan ini pun menurun dari bulan sebelumnya yang mencapai 20,5%.

Tak hanya itu, dalam 12 mendatang, sebanyak 6,3% responden menyatakan sangat mungkin untuk membeli atau membangun/renovasi rumah menurun dari bulan sebelumnya yang mencapai 7,6%.

Sementara itu, 28,8% responden lain menyatakan ada kemungkinan membeli atau membangun rumah dan sebanyak 64,8% lainnya menyatakan tidak mungkin atau tidak tahu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×