Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.D-BANDA ACEH. Bank Indonesia (BI) memperkirakan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yaitu Fed Fund Rate (FFR) hanya akan dipangkas satu kali yakni pada semester II-2025.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) BI, Juli Budi Winantya menjelaskan, ada beberapa faktor yang menjadi alasan the Fed menunda penurunan suku bunganya.
Salah satu adalah dampak kebijakan tarif oleh Presiden Donald Trump yang akan meningkatkan inflasi di negara tersebut.
Baca Juga: Bos BI Ramal Suku Bunga The Fed Turun ke Level 3,50% di 2025
"Kita perkirakan ke depan FFR akan dipangkas satu kali di 2025 yang dilakukan di semester kedua," kata Juli dalam acara Pelatihan Wartawan di KPW BI Provinsi Aceh, Jumat (7/2).
Selain itu, kebijakan pajak yang memberikan insentif bagi korporasi turut mendorong pertumbuhan ekonomi AS, namun di sisi lain meningkatkan defisit fiskal yang ujungnya berkontribusi pada kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS.
Baca Juga: Bos BI Ramal Suku Bunga The Fed Turun ke Level 3,50% di 2025
Kebijakan ketenagakerjaan yang memperketat keberadaan tenaga kerja ilegal di AS juga akan meningkatkan tekanan inflasi di negara tersebut.
Dampak dari kebijakan-kebijakan ini adalah bergesernya aliran modal asing.
Selanjutnya: Pendanaan Tembus US$ 1 Juta, Startup Gapai Bawa Ratusan WNI Kerja di Luar Negeri
Menarik Dibaca: Resep Nasi Tim Ayam Jamur dari Nasi Kemarin yang Harum dan Kaya Rasa, Bikin Ketagihan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News