Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Adi Wikanto
NUSA DUA. Bank sentral AS Federal Reserve kembali memberi sinyal bakal mempercepat kenaikan suku bunga acuan Fed Funds Rate (FFR). Bank Indonesia (BI) memprediksi kenaikan suku bunga acuan AS terjadi sebanyak dua kali pada tahun ini dan tiga kali pada tahun depan.
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan dirinya memprediksi kenaikan suku bunga FFR akan terjadi pada pertengahan dan akhir tahun 2017. Namun ada peluang kenaikan bunga terjadi lebih cepat.
"Kemungkinannya bulan Juni dan triwulan IV 2017. Bacaan terakhir kami, (kenaikan suku bunga) bisa maju, nanti kita diskusikan lebih lanjut,” ujarnya di sela acara “BI-APEC Financial Regulators Training Initiative” di The Westin Hotel, Nusa Dua, Kamis (2/3).
Asal tahu saja, para ekonom memperkirakan The Fed menaikkan suku bunga pada pertemuan FOMC Maret 2017. The Fed pun memperkirakan kenaikan suku bunga acuan sebanyak tiga kali tahun ini.
Namun demikian menurut Perry potensi terjadinya capital outflow atau keluarnya modal asing dari Indonesia tidak terlalu besar. Selain itu, risiko nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga semakin kecil karena fundamental ekonomi Indonesia yang positif.
“Sejauh ini dampaknya relatif minimal dan nilai tukar stabil. BI juga tidak terlalu banyak melakukan intervensi,” ucapnya.
Meski begitu,apabila nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami gejolak yang tinggi, bank sentral tidak segan untuk melakukan intervensi ke pasar uang. “BI akan selalu siap masuk ke pasar untuk stabilitas nilai tukar rupiah,”katanya.
Sebelumnya Gubernur BI Agus DW Martowardojo menyatakan bahwa pihaknya terus menyimak perkembangan yang terjadi di AS. Ia mengatakan, AS sudah mencapai tingkat inflasi sesuai rencana dan proyeksi. Bahkan, tingkat inflasi di AS sudah di atas target 2%. Adapun BI juga menyimak perkembangan ketenagakerjaan dengan perkembangannya menunjukkan kondisi yang baik.
Sejauh ini, menurut Agus, berdasarkan kajian,perekonomian Indonesia dalam keadaan terjaga. Bahkan, ada kecenderungan pertumbuhan ekonomi yang membaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News