Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mengalami perlambatan pada bulan Oktober 2019. Bank Indonesia (BI) mencatat penghimpunan DPK pada bulan tersebut adalah sebesar Rp 5.704,1 triliun atau mengalami perlambatan pertumbuhan menjadi 5,9% (yoy) dari sebelumnya 7,1% (yoy) pada September 2019.
Menurut BI dalam rilisnya terkait Analisis Perkembangan Uang Beredar (M2) pada Jumat (29/11), tren perlambatan DPK yang masih berlanjut ini seiring dengan tren perlambatan suku bunga acuan.
Baca Juga: Stabilitas sektor jasa keuangan pada November terjaga
Selain itu, perlambatan penghimpunan DPK juga terkonfirmasi dari survei perbankan yang memperkirakan adanya perlambatan penghimpunan DPK pada kuartal IV-2019.
Perlambatan DPK pada bulan tersebut terjadi di seluruh jenis DPK dan juga golongan nasabah. Bila dilihat berdasarkan jenisnya, pertumbuhan DPK tampak melambat di masing-masing jenis simpanan.
Penghimpunan giro tercatat sebesar Rp 1.289,6 triliun atau lebih rendah dari bulan September 2019 yang sebesar Rp 1.304,7. Dari segi pertumbuhannya terlihat turun tajam dari 7,4% (yoy) pada bulan September 2019, menjadi 3,9% (yoy) pada bulan Oktober 2019.
Baca Juga: BRI targetkan laba dan kredit tumbuh antara 10%-11% pada tahun depan
Sementara penghimpunan tabungan juga mengalami penurunan pertumbuhan, yaitu dari 6,6% (yoy) pada bulan September 2019, menjadi 6,2% (yoy) pada Oktober 2019. Sementara penghimpunannya mengalami kenaikan tipis dari Rp 1.859,2 triliun menjadi Rp 1.863,8 triliun.
Demikian juga dengan penghimpunan simpanan berjangka yang juga mengalami penurunan pertumbuhan, yaitu dari 7,3% (yoy) menjadi 6,6% (yoy) pada Oktober 2019.Sementara penghimpunanya mengalami kenaikan, yaitu dari Rp 2.531,2 triliun menjadi Rp 2.550,7 triliun.
Baca Juga: Bunga deposito mulai layu, bankir pastikan biaya dana turun sampai tahun depan
Sementara berdasarkan lokasi penempatan dana, BI mencatat perlambatan giro terjadi di wilayah DKI Jakarta dan Kalimantan Timur. Demikian juga dengan perlambatan tabungan, juga terjadi di dua wilayah tersebut. Dan perlambatan simpanan berjangka terjadi di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News