kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI perkirakan inflasi Oktober 2021 sebesar 0,08%


Jumat, 15 Oktober 2021 / 17:48 WIB
BI perkirakan inflasi Oktober 2021 sebesar 0,08%
ILUSTRASI. Ilustrasi inflasi.KONTAN/Fransiskus SImbolon


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan ada peningkatan harga (inflasi) pada Oktober 2021. 

Berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) BI pada minggu kedua Oktober 2021, perkiraan inflasi bulan ini sebesar 0,08% mom. 

“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Oktober 2021 secara tahun kalender sebesar 0,88% ytd dan secara tahunan sebesar 1,62% yoy,” ujar Direktur, Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Muhamad Nur dalam keterangannya, Jumat (15/10). 

Ia merinci, penyumbang utama inflasi Oktober 2021 sampai dengan minggu kedua yaitu komoditas cabai merah sebesar 0,06% mom, minyak goreng sebesar 0,02% mom. 

Kemudian ada juga komoditas cabai rawit, rokok kretek filter, dan angkutan udara yang masing-masing menyumbang 0,01% mom. 

Baca Juga: Rupiah menguat 1,04% dalam sepekan, ini pendorongnya

Sementara itu, masih ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga (deflasi) sehingga menghambat laju inflasi, seperti telur ayam ras yang turun 0,03% mom. 

Kemudian, ada juga komoditas tomat yang turun 0,02% mom, bayam, kangkung, sawi hijau, bawang merah, dan emas perhiasan yang masing-masing turun 0,01% mom. 

Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesai dari waktu ke waktu. 

Tak hanya itu, BI akan memperkokoh langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh, untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

Selanjutnya: Gejolak sentimen eksternal picu kenaikan persepsi risiko Indonesia (CDS)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×