kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

BI: Pengembangan Mobil Listrik Bisa Mengerek PDRB DKI Jakarta Hingga 0,09% per Tahun


Jumat, 24 Desember 2021 / 16:54 WIB
BI: Pengembangan Mobil Listrik Bisa Mengerek PDRB DKI Jakarta Hingga 0,09% per Tahun
ILUSTRASI. Suasana pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021 di Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat, pengembangan mobil listrik di Indonesia tak hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga bisa mengerek pertumbuhan ekonomi. Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta Onny Widjanarko mengatakan, pengembangan mobil listrik ini, khususnya di Jakarta, akan mengundang investasi. 

Investasi inilah yang kemudian bisa mengerek pertumbuhan ekonomi Jakarta, dan bermuara pada penguatan pertumbuhan ekonomi nasional. “Berdasarkan simulasi rata-rata tahunan dari hitungan kami, pengembangan mobil listrik akan meningkatkan PDRB DKI Jakarta rata-rata sebesar 0,09% per tahun di atas baseline hingga 2030,” ujar Onny, Jumat (24/12). 

Dalam hal ini, investasi yang masuk adalah investasi di sektor otomotif. Dia pun menunjukkan beberapa perusahaan otomotif besar global yang masuk untuk berinvestasi. 

Baca Juga: Kalau Ada Peningkatan Inflasi yang Fundamental, BI Akan Mengerek Suku Bunga

Sebut saja Hyundai dengan komitmen investasi global prinsipal di Indonesia sebesar Rp 21,8 triliun untuk pembangunan pabrik, pembangunan pabrik listrik, serta konsorsium baterai listrik. Kemudian ada juga Toyota dengan komitmen investasi Rp 28,3 triliun untuk produksi 10 model hybrid dan produksi 5 model plugin hybrid

Mitsubishi tak ketinggalan. Mereka menanamkan modal Rp 11,2 triliun untuk Xpander Hybrid dan 2 model baru. Serta Suzuki dengan komitmen Rp 7 triliun hingga Rp 9 triliun untuk 5 model baru. 

Nah, penanaman modal yang masuk ini kemudian juga bermuara terhadap penyerapan tenaga kerja. Menurut perhitungannya, hingga 2030, pengembangan mobil listrik ini akan meningkatkan pertumbuhan tenaga kerja sebesar 0,03% per tahun hingga 2030. 

Baca Juga: The Fed Akan Naikkan Suku Bunga Kebijakan, BI Siapkan Kuda-Kuda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×