Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) meramal bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 akan berdampak baik terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini.
"Dengan Pemilu, ada dua hal yang bisa membuat itu berbeda," ucap Gubernur BI Darmin Nasution, Jumat, (8/2).
Pertama, disebutnya bahwa aktivitas pengeluaran meningkat karena kampanye sebelum Pemilu. Misalnya pembelian spanduk, bendera, kaus partai, dan lain-lain. Kemudian, ada juga pergerakan massa masyarakat yang menggunakan truk, bus, dan kendaraan lainnya.
Kedua, yaitu aktivitas Pemilu ini berpengaruh terhadap Growth Domestic Product (GDP) yang akan tumbuh positif. "Jadi akan ada tambahan pertumbuhan dari pola normalnya," sebut Darmin.
Meski begitu, dikatakan Darmin bahwa pertumbuhan GDP dari pola normal yang diakibatkan Pemilu ini hanya akan bertambah 0,2%.
Ia mengatakan, kondisi ekonomi berjalan baik jika dalam konteks keseimbangan internal. Sedangkan, keseimbangan eksternal belum tentu pulih. "Neraca pembayarannya, terutama transaksi berjalan itu memang defisit sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan BI," sebut Darmin.
Pada 2012, GDP Indonesia tumbuh 6,23%. Angka ini berada di bawah perkiraan BI yakni 6,3%. "Tipis bedanya. Artinya, BI memahami situasi cukup baik," nilai Darmin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News