kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   12.000   0,53%
  • USD/IDR 16.623   41,00   0,25%
  • IDX 8.128   -41,58   -0,51%
  • KOMPAS100 1.108   -6,57   -0,59%
  • LQ45 779   -6,24   -0,79%
  • ISSI 288   0,04   0,02%
  • IDX30 409   -3,43   -0,83%
  • IDXHIDIV20 459   -4,14   -0,89%
  • IDX80 122   -0,78   -0,63%
  • IDXV30 132   -0,39   -0,29%
  • IDXQ30 128   -1,00   -0,78%

BI pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2021 jadi 5,7%


Selasa, 19 Oktober 2021 / 14:22 WIB
BI pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2021 jadi 5,7%
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memamgkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2021. Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini sebesar 5,7%, atau lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 5,8%. 

“Perekonomian global sudah menunjukkan pemulihan, tetapi pemulihannya lebih rendah dari perkiraan karena ada kasus varian Delta Covid-19,” ujar Perry, Selasa (19/10). 

Seperti yang diketahui, sempat ada peningkatan kasus harian pada awal kuartal III-2021 lalu yang menghambat pemulihan ekonomi negara-negara di dunia, termasuk negara maju Amerika Serikat (AS), China, dan Jepang. 

Baca Juga: Bank Sentral India Dukungan Kebijakan Perlu agar Pemulihan Ekonomi Berlanjut

Selain itu, lebih rendahnya perkiraan pertumbuhan ekonomi global juga didorong oleh adanya gangguan rantai pasokan dan energi level global. 

Lebih rendahnya perkiraan kinerja pertumbuhan global pada tahun ini juga terlihat dari sejumlah indikator dini, seperti penjualan eceran, Purchasing Managers’ Index (PMI), serta keyakinan konsumen yang melambat pada September 2021. 

Namun ke depan, Perry optimistis pemulihan ekonomi global akan terus berlanjut seiring dengan kenaikan volume perdagangan dunia dan harga komoditas yang masih terus berlanjut. Ini akan menopang prospek ekspor, terutama negara berkembang. 

Hanya saja, Perry tetap mengingatkan agar waspada akan dampak gangguan rantai pasokan dan keterbatasan energi. 

Selanjutnya: Saat Tertekan Kenaikan Yield Treasury, Emas Terjaga Permintaan terhadap Safe Haven

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×