kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

BI optimistis pelemahan rupiah tak ganggu penerbitan SBN


Selasa, 22 Mei 2018 / 10:07 WIB
BI optimistis pelemahan rupiah tak ganggu penerbitan SBN
ILUSTRASI. Ilustrasi Rupiah, Jakarta


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menilai bahwa ketertarikan investor kepada Surat Utang Negara (SUN) masih ada meskipun nilai tukar rupiah bergerak melemah.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, yield spread antara surat utang negara (SUN) dan US Treasury saat ini masih menarik bagi investor.

“Dengan yield spread yang 4,2%-4,3% masih cukup atraktif dari segi diferensial yield. Hanya sekarang memang tinggal jaga depresiasi nilai tukar,” ujar Dody di kantor Kementerian Keuangan (Kemkeu), Senin (21/5) malam.

Ia melanjutkan, kondisi saat ini seharusnya positif bagi investor asing. Sebab, Indonesia tidak memiliki risiko domestik maupun risiko di fundamental ekonomi. “Spread-nya sekarang cukup lebar. Depresiasi per harinya sekitar di bawah 0,2%-0,3%, masih menutup return mereka. Pertumbuhan ekonomi kita juga masih terjaga,” jelasnya.

Dengan demikian, menurut Dody, kondisi saat ini tidak mengganggu penerbitan surat berharga negara (SBN). Sebab, yang terjadi kini adalah sepenuhnya disebabkan oleh faktor eksternal. Sebab, data dari AS sendiri menunjukkan bahwa ekonomi di sana tumbuh cukup tinggi. Kedua, ada juga pelemahan di euro sehingga perkuat dollar AS.

“Seharusnya tidak (ganggu penerbitan SBN), ini masalah sentimen, keyakinan, confidence,” ucap dia.

Asal tahu saja, sepekan terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS malah melemah. Kemarin, Senin (21/5) dollar AS sempat menembus Rp 14.200. Senin (14/5) lalu, rupiah masih berada di Rp 13.965 per dollar AS. Namun, keesokan harinya bergerak menembus Rp 14.000 per dollar AS hingga kemarin menembus Rp 14.200.

Dody mengatakan, tidak ada faktor domestik apapun yang membuat rupiah melemah. Sentimen di dalam negeri sendiri, menurut Dody, cenderung netral. “Berita positifnya juga tidak ada. Jadi netral. Di semua emerging market di regional juga tunjukkan arah netral di domestiknya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×