Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II tahun ini melemah sebesar 5,01% secara year on year (yoy).
Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo mengatakan pertumbuhan tersebut melemah karena ada kecenderungan pergeseran ke kuartal III dan IV.
Agus bilang hal tersebut juga tak lepas dari adanya koreksi harga komoditas andalan ekspor Indonesia. Hal ini bisa tercermin dari hasil BPS yang mencatatkan harga ICP / Indonesian crude price yang turun 8,35%. Kemudian batubara turun 1,87% dan palm oil turun 9,84%.
"Memang ada sedikit koreksi, kemudian pelaku masih banyak yang ingin melihat apa akan terjadi penguatan harga komoditas," kata Agus di Kantor Kementerian PUPR, Senin (7/8).
Ia juga melihat bahwa gaji 13 yang dikucurkan pemerintah pada Juli 2017 tak bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal II. Tak hanya itu, momentum tahun ajaran baru sekolah juga membuat masyarakat lebih mengerem belanja.
" Jadi pembayaran uang sekolah pada saat berbarengan itu membuat konsumsi lebih terbatas," ungkap Agus.
Terlepas dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stagnan di angka 5,01% pada kuartal I dan II. Agus optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III dan IV berada dikisaran 5,2%. "Hal tersebut kami harapkan sehingga sepanjang tahun akan dikisaran 5,2.% - 5,4%,"jelasnya.
Agus pun optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa sesuai target. Ia melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia dikuartal III dan IV bisa di atas 5,2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News