Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun ini sebesar 5,01% year on year (yoy). Angka itu sama persis dengan angka kuartal I 2017. Namun dibanding kuartal II 2016 yang mencapai 5,18% pencapaian di kuartal II 2017 melambat.
Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi semester I 2017 mencapai 5,01% yoy, melambat dari semester I 2016 yang sebesar 5,04% yoy.
"Angka ini di bawah ekspektasi. Tetapi saya bilang ini bagus kalau mempertimbangkan situasi global yang belum pasti," kata Kepala BPS Suhariyanto, Senin (7/8).
BPS mencatat, selama kuartal I 2017, harga komoditas migas maupun nonmigas di pasar internasional secara umum menurun dibanding kuartal I 2017. "ICP turun 8,35%, batubara turun 1,87%, palm oil turun 9,84%. Tetapi YoY masih ada peningkatan," kata Suhariyanto.
Selain itu, ekonomi global meningkat dan ekonomi mitra dagang Indonesia membaik. China menguat menjadi 6,9% di kuartal II, Amerika Serikat (AS) menguat menjadi 2,1%, dan Singapura menjadi 2,5%. Inflasi kuartal II tercatat 1,17% dibanding kuartal sebelumnya dan 4,37% YoY.
Kabar gembiranya, belanja pemerintah lebih bagus sebesar 23,71% dari target (Rp 493,29 triliun), dibanding kuartal kedua 2016 yang sebesar 22,85% dari target (Rp 475,89 triliun). "Karena adanya kenaikan realisasi belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah. Di belanja pemerintah pusat, realisasi belanja modal naik dan bantuan sosial naik. Untuk belanja pegawai dan belanja barang turun," tambahnya.
Nilai ekspor kuartal II turun 3,5% dibanding kuartal sebelumnya, walau naik 9,9% yoy. Impor juga turun 2,4% dibanding kuartal I, walau naik 4,92% yoy.
Realisasi investasi naik 3,1% dibanding kuartal satu dan naik 12,7% yoy. Penjualan mobil turun 12% dibanding kuartal satu dan turun 5,69% yoy. Produksi semen juga turun 3,64% dibanding kuartal satu dan turun 5,01% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News