kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Selama empat kuartal pertumbuhan ekonomi stagnan


Senin, 07 Agustus 2017 / 16:19 WIB
Selama empat kuartal pertumbuhan ekonomi stagnan


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun ini sebesar 5,01% year on year (yoy). Angka itu sama persis dengan angka kuartal I 2017. Namun dibanding kuartal II 2016 yang mencapai 5,18% pencapaian di kuartal II 2017 melambat.

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi semester I 2017 mencapai 5,01% yoy, melambat dari semester I 2016 yang sebesar 5,04% yoy.

Ekonom Universitas Indonesia (UI) dan Program Director Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Berly Martawardaya mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal II biasanya lebih tinggi ketimbang kuartal I. Menurutnya, angka capaian ini menujukan bahwa selama empat kuartal, pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan.

“Ini recovery sebenarnya, tetapi masih stagnan. Berarti sudah empat kuartal stagnan dari 2016,” katanya di kantor Indef, Jakarta, Senin (7/8).

Catatan saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III 2016 tercatat sebesar 5,02%. Selanjutnya, di triwulan IV 2016 sebesar 4,94%, dan triwulan I 2017 5,01%.

Menurut Berly, pertumbuhan ekonomi yang cenderung stagnan ini disebabkan oleh dana Tunjangan Hari Raya (THR) yang telat dibelanjakan dan penyaluran beras untuk keluarga sejahtera (rastra) yang terlambat. Hal ini menyebabkan masyarakat menunda belanja.

Dengan demikian, menurut Berly, bila pemerintah ingin mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1% seperti yang ditargetkan pada tahun 2017, angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan IV harus dikejar.

Ia mengatakan, untuk mencapai ini, maka pemerintah harus menggencarkan belanja dari APBN-P 2017 yang sudah diketok beberapa waktu lalu. Menurut Berly, pencairan anggaran ini harus dikebut.

“Hitungan matematis-nya bila mau 5,1% full year, rata-rata kuartal III dan IV harus 5,19% supaya dijumlah jadi 5,1%. Ini tidak impossible menurut saya karena tahun lalu bisa 5,18%,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×