kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Neraca dagang Indonesia tahun ini bisa surplus


Kamis, 16 Januari 2020 / 17:02 WIB
BI: Neraca dagang Indonesia tahun ini bisa surplus
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (3/1). Bank Indonesia (BI) berharap neraca perdagangan pada tahun 2020 bisa mencetak surplus.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berharap neraca perdagangan pada tahun 2020 bisa mencetak surplus. Ada peluang neraca dagang membukukan surplus karena defisit neraca dagang di tahun lalu mengecil.

"Mudah-mudahan defisitnya bisa membaik dan bahkan bisa surplus, selain itu, semoga global membantu. Karena kalau neraca dagang kita membaik, tentu ini akan membantu kekuatan current account deficit (CAD)," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo di Jakarta, Kamis (16/1).

Baca Juga: Neraca migas defisit, ekonom: Kinerja ekspor migas yang memburuk

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, defisit neraca dagang Indonesia pada bulan Desember 2019 sebesar US$ 28,2 juta. Angka ini turun dari Desember 2018 yang mencapai US$ 1,07 miliar.

Sementara itu, sepanjang 2019 defisit neraca dagang Indonesia tercatat US$ 3,19 miliar atau turun dari tahun 2018 yang sebanyak US$ 8,69 miliar.

Dody mengungkapkan sejumlah komoditas masih bisa diandalkan Indonesia untuk menggenjot ekspor pada tahun ini. Menurutnya, Indonesia masih bisa mengandalkan ekspor batubara, crude palm oil (CPO), dan nikel.

Hanya saja, yang harus diwaspadai adalah beberapa harga komidtas andalan tersebut yang masih memiliki potensi penurunan secara agregat karena ini sangat pergantung dengan volume perdagangan global.

"Kita tidak punya indeks harga komoditas. Kita mengikuti indkes harga komoditas global. Kalau volume perdagangan turun, tentu saja harga juga turun," jelas Dody.

Baca Juga: BPS: Gini Ratio September 2019 tercatat turun tipis ke 0,380

Meski begitu, Dody yakin, pada tahun 2020 ini harga komoditas andalan Indonesia masih bisa naik sehingga akhirnya bisa meningkatkan nilai ekspor Indonesia dan juga membantu neraca dagang untuk membaik, bahkan bisa menuju surplus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×