Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
Demikian juga aktiva dalam negeri bersih. Ini mengalami perlambatan pada Oktober 2019 menjadi 7,9% (yoy), dengan pertumbuhan bulan lalu yang mencapai 8,6% (yoy). Perlambatan aktiva ini disebabkan oleh penyaluran kredit yang tumbuh lebih rendah dan kontraksi operasi keuangan pemerintah.
Kontraksi operasi keuangan pemerintah terlihat dari tagihan bersih kepada pemerintah pusat. Ini mengalami pertumbuhan negatif sebesar 10,0% (yoy), atau lebih dalam daripada kontraksi bulan lalu yang sebesar -7,5% (yoy).
Baca Juga: BI: Pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di 5% akibat tekanan ekonomi global
Hal ini juga sejalan dengan peningkatan kewajiban sistem moneter kepada pemerintah pusat terutama dalam bentuk simpanan.
Selanjutnya, penyaluran kredit juga mengalami perlambatan cukup dalam, yaitu dari 8,0% (yoy) pada September 2019 menjadi 6,6% (yoy) pada bulan ini. BI mencatat ini terjadi pada seluruh jenis penggunaannya maupun golongan nasabah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News