kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,51   -23,22   -2.51%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI lakukan intervensi untuk jaga rupiah, ini tanggapan ekonom CORE


Minggu, 01 Maret 2020 / 21:19 WIB
BI lakukan intervensi untuk jaga rupiah, ini tanggapan ekonom CORE
ILUSTRASI. Pengunjung berjalan di kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta, Kamis (3/1). BI melakukan intervensi dalam rangka menstabilkan pasar keuangan, termasuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/03/01/2018


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi dalam rangka menstabilkan pasar keuangan, termasuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Apalagi saat ini wabah virus corona masih membayangi keuangan global.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, dalam rangka menjaga stabilitas keuangan, BI telah membeli Surat Berharga Negara (SBN) yang dijual oleh pemerintah sejumlah Rp 78 triliun dari merebaknya wabah di akhir Januari hingga Kamis (27/2), sehingga secara keseluruhan BI telah membeli SBN sebanyak Rp 100 triliun dari awal tahun.

Baca Juga: Dampak corona merembet kemana-mana, pengusaha minta insentif tak hanya ke pariwisata

Menurut Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah, nominal itu masih belum terlalu besar bila dibandingkan dengan kepentingan BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar.

"Tetapi sebenarnya tidak ada kata terlalu besar untuk sebuah kebijakan intervensi dalam rangka stabilisasi nilai tukar. Fokus BI kan untuk menjaga rupiah agar tidak terdepresiasi terlalu dalam," tambah Piter kepada Kontan.co.id, Minggu (1/3).

Kebijakan pembelian SBN ini juga untuk menjaga agar harga SBN tidak jatuh sekaligus yield SBN tetap terjaga rendah.

Selain pembelian SBN, Piter memandang BI masih akan melanjutkan intervensi lain lewat operasi Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) serta penjualan dollar. Kebijakan ini dipandang bisa mengarahkan ekspektasi pasar dan menjaga ketersediaan dollar di pasar.

Baca Juga: Ekonom ini memperkirakan BI masih akan lanjutkan intervensi untuk menjaga rupiah

Sementara untuk ke depannya, Piter melihat bahwa tekanan rupiah mulai akan berkurang. Ini disebabkan oleh semakin menurunnya kekhawatiran pasar sehingga para pelaku pasar akan lebih rasional.

Piter pun juga memproyeksi bahwa rupiah masih akan dalam tekanan, akan tetapi tekanannya tidak akan sebesar pekan lalu. Ia pun memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.200 - Rp 14.400 dalam sepekan ke depan.

Kabar baiknya, Piter pun memandang bahwa rupiah masih berpotensi untuk menguat setelah ketegangan akan wabah ini berakhir. "Apalagi, kalau ada berita baik mengenai penanggulangan wabah corona," tandasnya.

Baca Juga: Virus corona belum kunjung reda, rupiah bisa memperpanjang pelemahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×