Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Kinerja ekspor dan impor yang lebih baik mendorong perbaikan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun ini. Bank Indonesia (BI) pun mengoreksi proyeksi CAD tahun ini menjadi di bawah 2% dari produk domestik bruto (PDB).
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, perbaikan CAD tahun ini ditopang oleh membaiknya neraca perdagangan Indonesia. Sepanjang kuartal pertama tahun ini, neraca dagang mencatat surplus sebesar US$ 3,93 miliar dolar. Jumlah tersebut bahkan lebih dari dua kali surplus pada periode yang sama tahun lalu yakni hanya US$ 1,66 miliar.
"Tahun 2017 yang (sebelumnya) kami perkirakan di atas 2% dari PDB, mungkin sekarang ini CAD akan ada di kisaran 1,9% dari PDB," kata Agus usai konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor Kementerian Keuangan (Kemkeu), Kamis (27/4).
Padahal, bank sentral sebelumnya memperkirakan CAD akhir tahun ini bisa mencapai 2,5% dari PDB, setelah tahun lalu berhasil ditekan ke level 1,8% dari PDB. Pelebaran CAD tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi tahun ini yang juga diperkirakan lebih baik dari tahun lalu.
Lebih lanjut menurut Agus, perbaikan surplus neraca dagang tersebut didorong oleh perbaikan harga sejumlah komoditas. Dengan kondisi ini lanjut dia, CAD harus tetap terjaga.
"Kalaupun terjadi defisit, tidak lebih dari 2,5%-3% dari PDB. Itu yang kami jaga," imbuh Agus.
Tren CAD lima tahun terakhir:
2012 US$ 24,4 m atau 2,78% dari PDB
2013 US$ 29,1 m atau 3,18% dari PDB
2014 US$ 27,5 m atau 3,09% dari PDB
2015 US$ 17,5 m atau 2% dari PDB
2016 US$ 16,3 m atau 1,8% dari PDB
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News