Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) Kamis (17/11) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan (BI 7 day Reverse Repo Rate) di level 4,75%. BI berasalan ini sebagai langkah kehati-hatian dalam merespons meningkatnya ketidakstabilan di pasar keuangan global, di tengah tetap terjaganya stabilitas makroekonomi di dalam negeri.
Ke depan, BI akan tetap memantau perkembangan global, khususnya perkembangan politik Amerika Serikat (AS) pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden dan rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS.
Oleh karena itu, Gubernur BI Agus Martowardojo menyatakan, kebijakan moneter BI ke depan akan fokus untuk menjaga stabilitas. Selain itu, ruang pelonggaran moneter juga semakin tipis.
"Jadi secara umum kalau bulan lalu kami katakan kami itu bisa longgar, sekarang ini kami lebih mengarah pada menjaga stabilitas, waspada perkembangan eksternal dan kami juga melihat ruang untuk pelonggaran semakin tipis," kata Agus, Jumat (18/11).
Meski demikian, Agus mengatakan, indikator stabilitas makro ekonomi Indonesia saat ini masih cukup baik. Hal tersebut tercermin dari infrasi yang rendah dan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang membaik.
Pasar pun merespon positifnya kondisi ekonomi Indonesia melalui aliran modal asing yang masuk (capital inflow). BI mencatat, sejak awal tahun hingga saat ini besarnya arus modal asing yang masuk mecapai Rp 133 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News