Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengklaim, penurunan (depresiasi) nilai tukar rupiah selama enam bulan pertama di 2013 masih dalam posisi wajar. Sebab, kondisi depresiasi nilai tukar di negara kawasan regional masih lebih dalam dari Indonesia.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan nilai tukar rupiah selama Januari hingga Juni 2013 hanya terdepresiasi sebesar 3,0%. "Dibanding negara sekawasan regional, depresiasi rupiah itu masih wajar. Sebab, mereka penurunannya lebih tinggi lagi," kata Agus saat konferensi pers di Gedung BI Jakarta, Jumat (5/7/2013) malam.
BI mencatat, depresiasi nilai tukar mata uang masing-masing negara terhadap dollar AS memang beragam, namun depresiasinya masih lebih tinggi dibanding Indonesia. Seperti halnya dollar Singapura yang terdepresiasi sebesar 3,8% terhadap dollar AS. Begitu juga dengan ringgit Malaysia yang terdepresiasi sebesar 3,3%, Peso Filipina sebesar 5,42%, Won Korea 7% dan Yen Jepang justru 14%.
Dalam hal ini, bank sentral akan melakukan upaya apapun untuk menjaga volatilitas rupiah bisa terjaga. "Memang untuk menstabilkan rupiah tersebut, BI harus mengeluarkan ongkos. Sehingga cadangan devisa RI hingga akhir Juni 2013 berkurang sekitar Rp 70 triliun menjadi US$ 98,1 miliar," tambahnya.
BI mencatat ada dana asing yang keluar (capital outflow) sebesar US$ 4,1 miliar atau sekitar Rp 40,1 triliun yang hengkang dari Indonesia. Sehingga, cadangan devisa Indonesia menurun. Namun, BI mencatat, posisi cadangan devisa ini masih bisa mencukupi untuk 5,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri.
"Jika utang luar negeri dikeluarkan, maka bisa untuk membiayai 5,5 bulan impor. Tapi ini masih cukup untuk menstabilkan rupiah," tambahnya. BI sebelumnya mencatat, kondisi cadangan devisa RI yang berada di bawah US$ 100 miliar tidak perlu dikhawatirkan.
Sebab pada masa krisis akhir 2008 lalu, cadangan devisa RI sempat berada di level 51 miliar dollar AS. Namun Agustus 2011 melonjak menjadi US$ 124 miliar. Tapi di akhir 2011 lalu, cadangan devisa RI merosot kembali menjadi US$ 110 miliar.
Hingga akhir Juni 2013, cadangan devisa RI merosot menjadi 98,1 miliar dollar AS, merosot dibanding akhir Mei 2013 yang masih US$ 105,1 miliar. (Didik Purwanto/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News